TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan karyawan di sebuah perusahaan di Hongaria menerima gaji dengan nominal 367 kali lebih banyak dari yang seharusnya ia terima.
Perusahaan tersebut keliru mengirim nominal gaji kepadanya.
Awalnya, pria itu mulai bekerja di perusahaan tersebut sebagai karyawan kontrak yang dimulai pada musim semi lalu.
Namun, kontraknya dibatalkan oleh perusahaan setelah sebulan dan ia meminta gajinya.
Seharusnya ia mendapat gaji 92.549 forints (mata uang Hongaria), namun, perusahaan itu keliru menggunakan mata uang.
Alih-alih mentransfer 92.549 forints, perusahaan itu mengirim 92.549 euro ke rekening mantan karyawan tersebut.
Baca juga: Uni Eropa Kecam Sikap Polandia dan Hongaria yang Larang Impor Komoditas Tani Ukraina
Ternyata, mantan karyawannya itu memberikan nomor rekening bank miliknya yang berada di Austria, yang menggunakan mata uang Euro.
Perusahaan yang menyadari hal itu langsung menghubunginya untuk mengembalikan sisa nominal gaji yang mereka kirim.
Pria itu menolak untuk mengembalikan dengan berbagai alasan, termasuk beralasan tidak bisa mengakses akun bank-nya di Austria.
Setelah kejadian itu, si mantan karyawan menarik uang tunai 15.500 euro dari rekeningnya di Austria melalui ATM di Hongaria, kemudian ditransfer ke rekening bank lain, dikutip dari Euro Eseuro.
Perusahaan Tempuh Jalur Hukum
Baca juga: Hongaria Tegaskan Eropa memang Butuh NATO, Tapi Tanpa Amerika Serikat
Dengan bantuan otoritas Austria, perusahaan itu berhasil mendapatkan kembali sebagian besar uang, kurang lebih 66 juta peso Chili (lebih dari Rp1,18 miliar).
Uang tersebut tidak sengaja dikirim ke negara tetangga.
Selain itu, dengan bantuan Kantor Kejaksaan Distrik Kaposvar, Hongaria, perusahaan itu berhasil membekukan rekening bank Austria milik mantan karyawannya.