News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratusan Peserta Jambore Pramuka Dunia Terkena Heat Stroke, Kwarnas Pastikan Keselamatan Kontingen RI

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto diambil pada tanggal 2 Agustus 2023 dan disediakan oleh kantor kepresidenan Korea Selatan pada tanggal 3 Agustus menunjukkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (depan) dan istrinya Kim Keon Hee (tengah kanan) melempar pesawat kertas saat upacara pembukaan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Saemangeum, sekitar 180 km barat daya Seoul. Kantor kepresidenan Korea Selatan pada 3 Agustus mengadakan rapat kabinet darurat dan memerintahkan pengerahan bus ber-AC dan truk freezer setelah ratusan pramuka di jambore besar menderita penyakit terkait panas.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Kuartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Indonesia memastikan keselamatan kontingen Indonesia di tengah panas ekstrem yang melanda Korea Selatan (Korsel) saat penyelenggaraan Jambore Pramuka Sedunia ke-25 (25th World Scout Jamboree). 

Kwarnas membenarkan banyaknya peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 di Korsel mengalami heat stroke hingga harus dirawat di rumah sakit pada 4 Agustus.

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Korsel, KBRI Seoul: Kondisi Kontingen Indonesia yang Ikut Jambore Pramuka Baik

Cuaca ekstrem panas yang melanda bumi perkemahan Sae Man-Geum, tempat pelaksanaan Jambore Pramuka Sedunia ke-25, membuat banyak peserta yang kewalahan. 

"Suhu yang berkisar 38 sampai 40 C di siang hari, menyebabkan ratusan dari 43.000 lebih peserta mengalami heat stroke dan harus dirawat di rumah sakit," kata Berthold Sinaulan, Waka Kwarnas dalam pernyataannya lewat KBRI Seoul pada Minggu (6/8/2023).

Baca juga: Kontingen RI Lanjut Ikuti Jambore Dunia Saat Korsel Dilanda Suhu Panas Ekstrem 

Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Sedunia pada tanggal 1 sampai 12 Agustus 2023 di Korsel, memutuskan untuk tetap melanjutkan kegiatan hingga akhir, di saat sejumlah negara memilih untuk mundur. 

Waka Kwarnas berujar pemerintah Korea Selatan menyediakan lebih banyak sarana untuk mengatasi cuaca panas. 

Ia berujar umlah tenaga dan peralatan kesehatan juga ditambah, selain penyiraman jalan di pagi dan siang hari.

"Pemerintah juga menyediakan cukup banyak bus berpendingin udara (AC) yang di parkir di sejumlah tempat di arena Jambore. Siapa pun yang kepanasan dapat berteduh di dalam bus-bus tersebut," kata Berthold.

Sementara di sejumlah terowongan peneduh disediakan pula semburan air sewaktu-waktu. Khusus untuk peserta, disediakan pula payung yang dapat digunakan sambil berjalan berkeliling.

Berthold berujar KBRI Seoul juga memberikan dukungan penuh untuk kesehatan dan keamanan Kontingen Indonesia. 

Selain dibantu 4 dokter kontingen, di tiap unit (pasukan) juga ada Pembina Pasukan dan 4 Pembina Pendamping Regu.

Baca juga: Konser Musik K-Pop di Acara Jambore Pramuka Korsel Ditunda Sebab Suhu Panas Ekstrem

"Indonesia mengirimkan 37 unit (pasukan) dan tiap pasukan rata-rata berisi 4 regu dengan tiap regu terdiri dari 9 peserta berusia 14-17 tahun dan 1 Pembina Pendamping Regu," ujarnya.

Ia melanjutkan untuk anggota kontingen yang sakit, telah dirawat sebaik mungkin, termasuk membelikan obat dan menyediakan peralatan seperti kursi roda dan tongkat penyangga. 

Sementara dari KBRI di Korsel telah mengirimkan kendaraan untuk membantu pergerakan pimpinan kontingen memantau setiap anggota pasukan.

"Pihak Kontingen Gerakan Pramuka berharap agar orangtua peserta tetap tenang, karena kontingen dan Kedubes RI memastikan akan terus memperhatikan seluruh anggota kontingen sebaik mungkin," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini