News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kereta Api di Pakistan Tergelincir, Menteri Perkeretaapian Menduga Ada Unsur Kesengajaan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kecelakaan kereta api di Pakistan, Minggu (6/8/2023). - Operasi penyelamatan sedang berlangsung. Lebih banyak orang dikhawatirkan terjebak di gerbong yang tergelincir.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 30 orang tewas dan 100 lainnya terluka dalam kecelakaan kereta penumpang di Pakistan, Minggu (6/8/2023)

Kereta Hazara Express tujuan Rawalpindi tergelincir di dekat stasiun yang terletak 275 kilometer dari Karachi, menurut saluran berita lokal Geo News.

Kecelakaan itu terjadi di provinsi Sindh Pakistan, dilansir Hindustan Times.

Dikhawatirkan ada lebih banyak orang yang terluka.

"10 gerbong kereta tujuan Rawalpindi tergelincir, dan beberapa terbalik, di dekat kota Nawabshah, Pakistan, banyak penumpang terjebak," kata Petugas kereta api senior Mahmoodur Rehman Lakho, dikutip AP News.

"Akibat kecelakaan itu, lalu lintas di jalur atas sempat terhenti," kata Pengawas Divisi Perkeretaapian Sukkur Mahmoodur Rahman seperti dikutip Geo News.

Lakho, yang bertanggung jawab atas perkeretaapian di area kecelakaan, mengatakan kru penyelamat membawa penumpang yang terluka ke Rumah Sakit Rakyat terdekat di Nawabshah.

Baca juga: Kereta Api Ekspres Tergelincir di Pakistan Menewaskan 28 Orang

Selama konferensi pers, Menteri Federal untuk Perkeretaapian dan Penerbangan Khawaja Saad Rafique menduga ada unsur kesengajaan dalam insiden nahas itu.

"Seseorang mungkin telah 'sengaja' menyebabkan kecelakaan itu, atau bisa juga karena kesalahan mekanis," katanya.

Tetapi, pihak berwenang belum menemukan penyebab tergelincirnya kereta penumpang tersebut.

100 Personil Angkatan Darat Diterjunkan Bantu Operasi Penyelamatan

Tim tanggap darurat langsung melakukan operasi penyelamatan.

Angkatan Darat Pakistan juga telah bergabung dalam operasi bantuan.

Lebih dari 100 pasukan dari pangkalan-pangkalan terdekat pun turut turun tangan.

Militer akan membawa makanan untuk penumpang yang sudah dievakuasi dari lokasi kecelakaan.

Perwira polisi senior, Abid Baloch juga terjun ke lokasi kecelakaan.

Baca juga: Stasiun Kereta Cepat di Karawang Tak Punya Akses ke Jalan Utama, Komisi V DPR: Ini Kekacauan Proyek

Kecelakaan kereta api di Pakistan, Minggu (6/8/2023) (NDTV)

Ia mengatakan sejauh ini 30 jenazah telah ditemukan sementara puluhan orang luka-luka, beberapa di antaranya kritis.

Baloch menambahkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat saat operasi penyelamatan berlanjut.

Wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas dan terluka.

Televisi lokal menunjukkan tim penyelamat menarik wanita, anak-anak dan penumpang lanjut usia dari gerbong yang rusak dan terbalik.

Beberapa yang terluka terbaring di tanah sambil menangis minta tolong.

Penduduk setempat membagikan air dan makanan.

Baca juga: Dalam Empat Tahun, Kemenhub Catat Ada 1.142 Kecelakaan Kereta di Perlintasan Sebidang

Kecelakaan kereta api ekspres di Pakistan selatan menewaskan sedikitnya 28 orang pada Minggu (6/8/2023). Menteri Perkeretaapian Khawaja Saad Rafique mengatakan kecelakaan kereta api ini merupakan kecelakaan yang cukup besar. 

Hasil Penyelidikan Awal

Menurut laporan BBC, kecelakaan pada sistem kereta api kuno Pakistan memang kerap terjadi.

Kecelakaan kereta api sering terjadi di jalur kereta api yang tidak dirawat dengan baik di Pakistan.

Sistem komunikasi dan sinyal era kolonial belum dimodernisasi dan standar keselamatannya buruk.

Menteri Perkeretaapian Saad Rafiq mengatakan penyelidikan awal menunjukkan kereta itu berjalan dengan kecepatan normal.

Rafiq mengatakan kecelakaan itu bisa terjadi karena kesalahan mekanis atau akibat sabotase.

Pihak berwenang saat ini sedang menentukan apa yang menyebabkan tergelincirnya kereta tersebut.

Seorang juru bicara perkeretaapian di Karachi mengatakan setidaknya delapan gerbong keluar jalur.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini