News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kritik KTT Arab Saudi, Rusia: Perang Berakhir jika Ukraina Hentikan Serangan dan Harus Netral

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh, Arab Saudi, pada 14 Oktober 2019. Arab Saudi menjadi tuan rumah pembicaraan tentang perang Ukraina pada 5 Agustus 2023, dalam pelenturan terbaru kekuatan diplomatiknya, meskipun harapannya ringan untuk apa yang mungkin dicapai oleh pertemuan itu. - Rusia mengkritik pembicaraan damai Rusia-Ukraina di Arab Saudi dengan mengatakan, perdamaian hanya akan terjadi jika Ukraina menuruti syarat dari Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengungkapkan sejumlah kemungkinan untuk berdamai dengan Ukraina.

Rusia, yang tidak diundang ke pembicaraan damai Rusia-Ukraina di Arab Saudi, mengatakan resolusi damai hanya bisa dilakukan dengan syarat Ukraina menghentikan serangan ke Rusia.

Selain itu, Rusia juga meminta negara-negara Barat berhenti memasok senjata ke Ukraina.

Rusia juga mensyaratkan Ukraina untuk menyerahkan wilayah yang diduduki Rusia kepada Kremlin.

"Fondasi asli kedaulatan Ukraina, statusnya yang netral, nonblok, dan nonnuklir harus dikonfirmasi," kata Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Senin (7/8/2023), dikutip dari France24.

Pembicaraan damai Rusia-Ukraina di Arab Saudi itu berdasarkan 10 poin yang dikembangkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Arab Saudi dan Sekitar 40 Negara Gelar Konferensi Damai soal Perang di Ukraina, Rusia Tak Diundang

Menurut Maria Zakharova, tidak satu pun poin itu dapat menemukan solusi bagi kedua pihak.

"Tidak satu pun dari 10 poinnya ditujukan untuk menemukan solusi negosiasi dan diplomatik untuk krisis, dan totalitas mereka adalah ultimatum yang tidak masuk akal dari Rusia, yang ditujukan untuk berlarut-larut permusuhan."

"Atas dasar seperti itu, penyelesaian damai tidak mungkin terjadi," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Dia mengklaim Ukraina dan Barat sedang mencoba untuk meremehkan proposal perdamaian oleh negara lain.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menghadiri pertemuan Presiden Rusia dan Perdana Menteri Armenia di Kremlin di Moskow pada 25 Mei 2023. (Ilya PITALEV/SPUTNIK/AFP)

Baca juga: Serangan Balasan Ukraina ke Rusia Mandek Gegara Semak Belukar, Militer Inggris Diketawain Ex-CIA

Meskipun Rusia telah berulang kali menyatakan terbuka untuk pembicaraan, Rusia menolak untuk meninggalkan wilayah pendudukan Ukraina.

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengatakan tidak ingin menduduki wilayah Ukraina, ketika ditanya tentang keinginan tersebut.

"Tidak. Kami hanya ingin mengontrol semua tanah yang sekarang telah kami tulis dalam konstitusi kami sebagai milik kami," kata Dmitry Peskov kepada jurnalis New York Times.

Artinya, wilayah Krimea, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia termasuk dalam syarat itu, yang mana telah dicatat oleh Rusia sebagai wilayah barunya.

Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina di Arab Saudi

Gambar selebaran yang diberikan oleh Saudi Press Agency (SPA) pada 6 Agustus 2023 menunjukkan penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi dan Menteri Negara Musaad bin Mohammed al-Aiban (tengah) berbicara selama pertemuan penasihat Keamanan Nasional di Jeddah. SPA/AFP (SPA/AFP)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-530: Pertahanan Udara Rusia Hancurkan Drone yang Masuki Moskow

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini