News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Capres Ekuador Fernando Villavicencio Tewas Dibunuh, Ditembak Mati usai Kampanye

Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews: Capres Ekuador Fernando Villavicencio tewas dibunuh, dirinya ditembak mati usai kampanye. (Tangkap layar YouTube FRANCE 24 Español)

Saksi Mata: Villavicencio Ditembak di Dalam Mobil

Saksi mata mengatakan Villavicencio, seorang anggota kongres dan mantan wartawan, ditembak tiga kali, mengutip BBC.

Seorang anggota tim kampanyenya mengatakan kepada media lokal bahwa pria berusia 59 tahun itu sedang masuk ke dalam mobil, namun tiba-tiba seorang pria melangkah maju dan menembak kepalanya.

Kolase Tribunnews: Capres Ekuador Fernando Villavicencio tewas dibunuh, dirinya ditembak mati usai kampanye. (Tangkap layar YouTube FRANCE 24 Español)

Video dari dalam gedung menunjukkan para pendukung Villavicencio yang panik mencari perlindungan dan selebaran kampanye berserakan di lantai hingga adanya lumuran darah.

Pembunuhan itu terjadi di tengah lonjakan kejahatan, kekerasan yang di negara kecil Amerika Selatan itu.

Ketika geng-geng penyelundup narkoba bersaing melakukan pembantaian di penjara dan tingkat pembunuhan meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2020 dan 2022.

Seperti diketahui, Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat presiden yang mencalonkan diri dalam Pilpres Ekuador, yang yang akan diadakan pada 20 Agustus 2023 nanti.

Lebih dari separuh warga Ekuador mengatakan dalam jajak pendapat bahwa memperbaiki masalah ketidakamanan negara adalah prioritas terbesar mereka.

Villavicencio adalah salah satu dari sedikit Capres Ekuador yang menuduh hubungan antara kejahatan terorganisir dan pejabat pemerintah di Ekuador.

Ekuador secara historis merupakan negara yang relatif aman dan stabil di Amerika Latin, tetapi peningkatan kejahatan kekerasan baru-baru ini terjadi.

Hal itu dipicu oleh meningkatnya kehadiran kartel narkoba, dan telah menjadi isu sentral dalam kampanye presiden tahun ini.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini