News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenlu: Tidak Ada Korban WNI Dalam Kebakaran Besar di Hawai 

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran hutan yang membumi hanguskan kota Lahaina, di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat telah memakan menewaskan 53 jiwa, Jumat (11/8/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bakaran besar di Hawai, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/8/2023).

Kebakaran itu setidaknya menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar.

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha membenarkan telah terjadi kebakaran di kota Lahaina, di bagian barat pulau Maui, negara bagian Hawaii. 

Kebakaran semakin membesar karena Huricane Dora, badai kategori 4.

Baca juga: Kebakaran di Hawaii: Bagaimana Bisa Terjadi dan Apa Penyebabnya?

Namun ia memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. 

"KJRI Los Angeles telah koordinasi dgn otoritas setempat dan kelompok masyarakat Indonesia di Hawaii. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban," kata Judha, Jumat (11/8/2023).

Direktur Kemenlu itu mengatakan KJRI terus memonitor situasi dan berikan imbauan kepada para WNI. 

Terdapat sekitar 600 WNI yang menetap di Hawaii. Kebanyakan bekerja di sektor pariwisata dan menjadi ABK.

Mengutip AP, Layanan Cuaca Nasional Maui menyatakan kebakaran hutan itu terjadi akibat dipicu cuaca ekstrem.

Terlebih selama beberapa pekan terakhir kota yang dikenal sebagai destinasi wisata kondang di Amerika itu tengah dilanda kekeringan dan tingkat kelembaban yang rendah.

Kobaran api dari hutan telah mengubah Kota Lahaina menjadi puing-puing.

Pulau itu setidaknya dilanda tiga kebakaran besar sejak Selasa (8/8)  Lebih dari 270 bangunan hancur rata dengan tanah. 

Ribuan orang meninggalkan pulau dan mengungsi ke tempat penampungan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini