TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Calon presiden di Ekuador, Fernando Villavicencio, ditembak hingga tewas setelah melakukan kampanye.
Pelaku juga langsung tewas ditembak petugas keamanan.
Di sisi lain, FBI juga menembak mati pria yang diduga berencana membunuh Presiden AS Joe Biden.
Soal perang di Ukraina, Rusia mengerahkan unit tempur Storm-Z dalam pertempuran terbaru.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Capres Ekuador Fernando Villavicencio Tewas Ditembak, Presiden Tetapkan Masa Darurat 2 Bulan
1. Capres di Ekuador Ditembak 3 Kali hingga Tewas usai Lakukan Kampanye
Capres di Ekuador, Amerika Selatan, Fernando Villavicencio ditembak hingga tewas sebanyak tiga kali seusai melakukan kampanye di utara ibu kota Ekuador, Quito pada Selasa (8/8/2023) waktu setempat.
Dikutip dari BBC, salah satu anggota dari tim kampanye mengungkapkan Villavicencio akan menuju ke mobilnya ketika seorang pria mendekatinya dan menembak kepalanya.
Presiden Ekuador saat ini, Guillermo Lasso bersumpah akan menghukum aksi kriminal semacam ini.
Sementara menurut salah satu saksi, Villavicencio ditembak sebanyak tiga kali.
Di sisi lain, pelaku juga ditembak oleh pihak keamanan saat akan mengisi kembali peluru dari senjatanya.
Kemudian, pelaku pun tewas.
2. Profil Fernando Villavicencio, Capres Ekuador yang Tewas Dibunuh usai Kampanye, Tokoh Antikorupsi
Inilah profil Fernando Villavicencio, Calon Presiden (Capres) di Ekuador yang tewas terbunuh, usai kampanye di Quito, pada Rabu (9/8/2023).
Fernando Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat presiden yang mencalonkan diri dalam Pilpres Ekuador, yang akan diadakan pada 20 Agustus 2023 nanti.
Seorang pelaku penembakan tewas akibat luka yang diderita selama baku tembak, sedangkan enam orang ditangkap sehubungan dengan adanya serangan maut itu.
Media lokal melaporkan sekitar 30 tembakan dilepaskan dalam serangan itu.
Lantas, berikut profil Fernando Villavicencio.
Diketahui kandidat presiden Ekuador Fernando Villavicencio, merupakan tokoh antikorupsi.
3. FBI Tembak Mati Pria yang Berencana Membunuh Presiden AS Joe Biden di Utah
Baca juga: Presiden Joe Biden Rilis Larangan Baru untuk Beijing, Perang Dagang AS-China Memanas
Agen Federal Amerika Serikat (FBI) menembak mati seorang pria Utah yang dituduh membuat ancaman terhadap Presiden AS, Joe Biden.
Penembakan itu terjadi pada Rabu (9/8/2023) pagi, beberapa jam sebelum Presiden Joe Biden mendarat di negara bagian Utah.
"Agen khusus sedang berusaha memberikan surat perintah di rumah Craig Deleeuw Robertson di Provo, selatan Salt Lake City, ketika penembakan terjadi pada pukul 6:15 pagi," kata FBI dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan AP News, Kamis (10/8/2023).
Craig Deleeuw Robertson membawa senjata pada saat FBI melakukan penembakan terhadapnya, namun ada laporan lain yang mengatakan dia tidak memiliki senjata api.
Pria itu dicari atas tiga dakwaan federal, termasuk membuat ancaman terhadap presiden dan penegak hukum, serta ancaman antar negara bagian.
"Craig Deleeuw Robertson memiliki niat untuk membunuh, setidaknya, (Jaksa Distrik Manhattan Alvin) Bragg dan Presiden Joe Biden," kata pemerintah AS dalam pengajuannya.
4. Strom-Z, Unit Tempur Tentara Rusia Berisi Narapidana Bikin Gentar Jenderal Ukraina
Serangan baru Rusia di timur laut Ukraina menyebabkan kekhawatiran di kalangan pejabat militer di Kyiv.
Manuver pasukan Moskow ini berupaya merusak serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung yang masih berkecamuk di selatan dan timur negara itu.
Hal yang menjadi sorotan, Kremlin mengerahkan unit tempur Storm-Z dalam serangan baru mereka di wilayah timur laut Ukraina tersebut.
Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraina, dilansir Ukrainska Pravda pada Rabu (9/8/2023), mengatakan manuver pasukan Rusia ke arah wilayah Kupyan telah menghasilkan medan perang yang sulit dan susah ditebak.
"Storm-Z", yang terdiri dari mantan tahanan dan sering digunakan dalam operasi ofensif berisiko tinggi yang ditugaskan Moskow
(Tribunnews.com)