Viral Video Menegangkan dari Kokpit Saat Pilot Mendaratkan Pesawat Saat Cuaca Badai
TRIBUNNEWS.COM - Video yang menunjukkan seorang pilot mendaratkan pesawat dalam kondisi cuaca badai menjadi viral di TikTok.
Klip tersebut, sejauh ini telah ditonton lebih dari 101.000 kali, diposting pada 12 Juli oleh @captainrick79.
Diketahui, dia adalah seorang pilot yang mendekripsikan dirinya sebagai "penerbang Airbus" di profil TikTok-nya.
Baca juga: Heboh Messi Naik Pesawat Kelas Ekonomi, Hidup Normal di Inter Miami, Begini Respons Taylor Twellman
Rekaman itu menunjukkan pemandangan udara dari kokpit di atas beberapa bangunan di bawah langit kelabu gelap, dengan hujan yang menerpa jendela.
Meski begitu, pemandangan luar dari kokpit tampak masih terlihat jelas.
Hujan tampaknya semakin deras, dan pemandangan mendadak buram dan tidak terlihat lagi dari jendela kokpit.
Sebuah keterangan yang dibagikan dengan unggahan tersebut berbunyi:
"HUJAN LEBAT, VISIBILITAS YANG BURUK, dan PERINGATAN LIGHTNING MERAH. Kombinasi Sempurna untuk sebuah Tantangan. Untuk itulah kami ada dan dilatih."
Seberapa Berbahaya Terbang di Cuaca Badai?
Secara umum, pesawat dapat mengatasi "hujan lebatn" tanpa masalah.
Hal itu menurut keterangan Pilot Institute, penyedia pelatihan penerbangan yang diakreditasi oleh International Accreditors for Continuing Education and Training.
Institut ini juga merupakan anggota industri keselamatan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS.
Hujan deras hanya akan menjadi masalah ketika jarak pandang berkurang di dekat landasan atau ada "fenomena cuaca unik" dan menyebabkan tetesan hujan membeku di pesawat.
Jika curah hujan cukup deras, jarak pandang ke depan mungkin turun di bawah tingkat yang diperlukan untuk pengoperasian yang aman di dekat dan di permukaan tanah.
"Kondisi ini biasanya "berumur pendek dan langka" dan hanya terkait dengan badai petir, kata Institut Pilot.
Dalam saran penerbangan tertanggal Februari 2013, FAA mengatakan: "Cuaca yang dapat dikenali sebagai badai harus dianggap berbahaya, karena penetrasi badai apa pun dapat menyebabkan kecelakaan pesawat dan kematian bagi penumpang."
"Visibilitas biasanya "mendekati nol dalam awan badai" dan "bahaya meningkat bila dikaitkan dengan bahaya badai lainnya seperti turbulensi, hujan es, dan petir yang membuat instrumen presisi terbang hampir tidak mungkin," tambah FAA.
Tekanan biasanya turun dengan cepat seiring terjadinya badai petir.
Tekanan kemudian naik tajam dengan embusan badai pertama dan datangnya angin dingin dan hujan lebat, sebelum turun ke normal saat badai petir berlalu.
"Siklus perubahan tekanan ini dapat terjadi dalam 15 menit," kata FAA.
Meski kecelakaan serius akibat sambaran petir "sangat jarang terjadi", kata FAA, petir dapat "melubangi kulit pesawat dan dapat merusak peralatan komunikasi dan navigasi elektronik."
FAA menambahkan: "Petir di dekatnya dapat membutakan pilot, membuat pilot untuk sementara tidak dapat menavigasi baik dengan instrumen atau dengan referensi visual."
(oln/NW/*)