Anggota Patriot Denmark Bakar Alquran di Depan Kedutaan Indonesia, Pakistan, Turki, Arab Saudi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota kelompok anti-Islam dan ultranasionalis Denmark Danske Patrioter (Patriot Denmark) melakukan pembakaran Alquran di depan Kedutaan Besar Turki dan Irak pada Sabtu (12/8/2023) di Kopenhagen, Denmark. Mereka juga melakukan aksi serupa selama beberapa hari pada pekan lalu, termasuk di depan Kedutaan Besar Indonesia, Pakistan, Aljazair, Maroko, Arab Saudi, Irak, Iran, Turki, dan Mesir.
Anggota kelompok anti-Islam dan ultranasionalis Denmark Danske Patrioter (Patriot Denmark) melakukan pembakaran Alquran di depan Kedutaan Besar Turki dan Irak pada Sabtu (12/8/2023) di Kopenhagen, Denmark. Mereka juga melakukan aksi serupa selama beberapa hari pada pekan lalu, termasuk di depan Kedutaan Besar Indonesia, Pakistan, Aljazair, Maroko, Arab Saudi, Irak, Iran, Turki, dan Mesir.

Mereka juga menginjak-injak salinan Alquran saat polisi mengamankan mereka.

Sementara itu, 57 negara Muslim sedang mendiskusikan cara menghentikan pembakaran Alquran di Barat melalui pertemuan online Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Namun, tindakan itu diremehkan oleh Danske Patrioter.

"Sepertinya kita harus membakar Alquran lebih banyak lagi," kata akun media sosial Danske Patrioter, mengacu pada pertemuan OKI pada Senin (7/8/2023) untuk membahas serangan itu.

Secara terpisah pada hari yang sama, imigran Irak di Swedia, Salwan Momika kembali membakar Alquran di depan gedung Parlemen Swedia.

Salwan Momika menuntut agar Islam dilarang di Swedia.

Tanggapan Pemerintah Denmark

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Loekke Rasmussen menyampaikan pidatonya pada pembukaan Folkemoedet "Festival Politik Rakyat" di Allinge di pulau Laut Baltik Bornholm, Denmark, pada 15 Juni 2023. Ida Marie Odgaard / Ritzau Scanpix / AFP (Ida Marie Odgaard / Ritzau Scanpix / AFP)

Baca juga: Protes Pembakaran Al-Qur’an Bikin PM Swedia ‘Sangat Prihatin’

Beberapa bulan terakhir telah terjadi tindakan pembakaran, penodaan, atau upaya untuk melakukannya berulang kali oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di negara-negara Eropa utara dan Nordik.

Tindakan ini memicu kemarahan dari negara-negara Muslim dan dunia.

Pemerintah Swedia dan Denmark yang banyak dinilai membiarkan penodaan ini, mengatakan sedang mencari alat hukum untuk mencegah tindakan serupa.

“Denmark mengutuk pembakaran Al Quran baru-baru ini dan sedang menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus dalam kebebasan berekspresi Denmark,” cuit Lars Lokke Rasmussen, Menteri Luar Negeri Denmark di X.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Swedia dan Denmark

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini