News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Utara Ungkap Alasan Tentara AS yang Lintasi Perbatasan: Travis King Cari Perlindungan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Turis mengunjungi pusat wisata untuk tur Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) yang membagi dua Korea di taman perdamaian Imjingak di kota perbatasan Paju pada 19 Juli 2023. Seorang tentara AS yang bertugas sekitar dua bulan di penjara Korea Selatan pada tuduhan penyerangan diyakini berada dalam tahanan Korea Utara pada 19 Juli, setelah melintasi perbatasan yang dijaga ketat tanpa izin, kata para pejabat.

Washington mengaku akan fokus pada upaya pemulangannya dengan selamat.

Paman King, Myron Gates, mengatakan kepada ABC News awal bulan ini bahwa keponakannya mengalami rasisme selama penempatan militernya.

Pihak keluarga menuturkan, setelah ditahan di penjara, King tidak terdengar seperti dirinya sendiri.

Sebagai tentara aktif, Travis King mungkin tampak memenuhi syarat sebagai tawanan perang, mengingat AS dan Korea Utara secara teknis masih berperang.

Para pejabat AS juga mengatakan keputusan King untuk menyeberang ke Korea Utara atas kehendaknya sendiri, dengan pakaian sipil, tampaknya telah mendiskualifikasi dia dari status tawanan perang.

Baca juga: Sambangi Pabrik Rudal Taktis, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Berencana Tingkatkan Produksi Rudal

Identitas Travis King

Seorang tentara Amerika Serikat (AS), Travis King (23), ditahan di Korea Utara karena meneboros perbatasan tanpa izin pada Juli 2023.

Dia adalah pengintai kavaleri di Angkatan Darat sejak Januari 2021 dan tidak memiliki penempatan.

Awalnya, Travis King datang ke Korea Selatan sebagai turis yang mengikuti tur Area Keamanan Bersama (JSA) di sepanjang perbatasan Zona Demiliterisasi (DMZ) dengan Korea Utara.

Sebelum ditahan oleh Korea Utara, Travis King telah menghadapi masalah dengan warga di Korea Selatan.

Travis King menghabiskan 50 hari di fasilitas penahanan di Korea Selatan karena menyerang warga sipil Korea Selatan pada akhir Mei 2023.

Akibatnya, Travis King menghadapi tindakan disipliner.

Dua pejabat AS lainnya mengatakan, Travis King dibebaskan dari fasilitas penahanan di Korea Selatan, dikutip dari ABC News.

Dia kemudian menghabiskan sekitar satu minggu di pangkalan AS di Korea Selatan di bawah pengawasan.

Baca juga: Kim Jong Un Sambangi Pabrik Senjata, Puji Produksi Rudal Korea Utara

Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) dilaporkan membelot ke Korea Utara melalui Area Keamanan Bersama dari Korea Selatan. (Twitter/Newsweek)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini