TRIBUNNEWS.COM - Dua kapal Armada Laut Hitam Rusia menggagalkan upaya serangan oleh drone laut Ukraina pada Kamis (17/8/2023) malam.
“Hari ini pukul 22.55, angkatan bersenjata Ukraina melakukan upaya yang gagal untuk menyerang kapal Armada Laut Hitam, melakukan tugas mengendalikan navigasi di bagian barat daya Laut Hitam, 237 km barat daya Sevastopol,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis (17/8/2023).
Kapal tak berawak itu dihancurkan oleh tembakan dari fregat patroli Pytlivy dan kapal patroli Vasily Bykov, sebelum mencapai sasarannya.
Serangan hari Kamis (17/8/2023) adalah yang kedua kalinya bulan ini Ukraina berusaha menenggelamkan Bykov.
“Saat ini, kapal terus melakukan tugas yang diberikan,” tambah Kementerian Pertahanan Rusia, seperti diberitakan RT.
Ukraina melakukan serangan terhadap kapal Rusia dengan kapal yang dioperasikan dari jarak jauh.
Baca juga: Rusia Pamer Senjata Barat yang Digunakan di Ukraina, Hasil Sitaan selama Perang
Serangan Drone Laut Ukraina di Laut Hitam
Pada 1 Agustus 2023, tiga drone maritim menyerang kapal patroli dan saudarinya Sergey Kotov di Laut Hitam, tapi juga dihancurkan oleh meriam di kapal.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, total tiga USV telah berupaya menyerang kapal patroli Sergei Kotov dan Vasiliy Bykov pada malam tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus 2023 dini hari di barat daya Sevastopol.
Dikatakan bahwa ketiga drone dihancurkan.
Dua hari kemudian, sebuah USV yang membawa 450 kilogram TNT menghantam kapal pendarat Angkatan Laut Rusia Olenegorsky Gornyak, yang membawa sekitar 100 prajurit Rusia, dan melumpuhkan kapal tersebut, seperti dijelaskan Armada Internasional.
Baca juga: Petinggi NATO Minta Maaf soal Sarankan Ukraina Menyerah ke Rusia demi Gabung NATO
Sehari kemudian, Angkatan Laut Ukraina menggunakan USV untuk menyerang dan melumpuhkan kapal tanker niaga Rusia (MT) Sig di dekat Selat Kerch di Krimea, yang dikontrak oleh militer Rusia untuk mengirimkan bahan bakar.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan pada Senin (14/8/2023), selama perang, angkatan bersenjata Rusia telah menyerang fasilitas produksi dan penyimpanan Ukraina untuk drone lintas laut dengan senjata presisi tinggi jarak jauh.
Pada hari Rabu (16/8/2023), Dinas Keamanan Ukraina (SBU) memberi CNN video serangan jembatan oleh pesawat tak berawak, yang diketuai oleh Vasily Malyuk disebut 'Sea Baby.'
Vasily Malyuk menggambarkan drone sebagai “penemuan unik” dari SBU.
Sea Baby adalah drone yang dikembangkan oleh SBU selama 18 bulan terakhir tanpa keterlibatan vendor teknologi komersial.
CNN Internasional juga melaporkan Security Service of Ukraine telah mengembangkan drone yang lebih cepat dengan kecepatan maksimum 80 kph (50 mph).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)