News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taliban di Afghanistan: Menyelami isi pikiran pemimpin tertinggi Taliban setelah dua tahun berkuasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taliban di Afghanistan: Menyelami isi pikiran pemimpin tertinggi Taliban setelah dua tahun berkuasa

Dia meminta warga Afghanistan untuk membentuk kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip fundamentalisme Islam dan mematuhi prinsip tersebut.

Para pengkritiknya mengatakan interpretasi Islam yang ekstrem seperti itu berbeda jauh dengan 50 negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya di dunia.

Bahkan PBB sekarang berbicara tentang "apartheid gender" karena pemerintah Taliban terus memperketat cengkeramannya atas kebebasan perempuan, dengan melarang perempuan berada di taman-taman publik hingga salon kecantikan.

Melihat ke negara-negara Barat

Hanya sekali dia menggunakan kata 'pemilihan', itu pun bukan dengan cara yang baik. Selama pertemuan besar para cendekiawan Islam di Kabul pada Juni 2022, dia mengumumkan: 'Saya bukan presiden, bukan juga seseorang yang dipilih oleh rakyat, atau politisi curang'.

Pandangan Hebatullah Akhundzada terhadap segala bentuk demokrasi ala Barat terus menjadi salah satu hinaan.

Sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban dua tahun lalu, dia menggunakan kata 'Amerika' dalam pidatonya lebih dari 55 kali, hampir selalu dengan nada permusuhan.

Namun, sejak berkuasa, kata 'Amerika' jarang muncul. Ketika digunakan pun, itu hanya dalam konteks mencari pengakuan dari masyarakat internasional, termasuk AS, terhadap ambisinya sebagai penguasa resmi Afghanistan.

'Perempuan' - sebagai orang ketiga

Kata 'Perempuan' hanya disebut oleh Hebatullah sebanyak 13 kali, sejak dia naik ke tampuk kekuasaan pada 2018.

Dalam dua tahun terakhir, dia hanya menyebut 'perempuan' sebagai orang ketiga. Perempuan adalah subjek, bukan audiens yang dituju.

Terlepas dari perintahnya mencabut hak perempuan untuk bekerja dan belajar secara sistematis, Hebatullah Akhundzada jarang membahas kebutuhan perempuan, yang jumlahnya lebih dari setengah populasi Afghanistan.

Perang suci

Kata 'Jihad' dan 'Mujahidin' sama-sama disebutkan sebanyak 160 kali.

Bagi banyak umat Muslim, kata 'Jihad' berarti berjuang melawan dosa dan menuju kebaikan. Namun, dalam konteks word cloud pemimpin tertinggi Taliban, kata tersebut digunakan untuk merujuk pada perjuangan melawan musuh-musuh Islam dan untuk mempromosikan perang suci.

'Mujahidin' mengacu pada mereka yang melakukan perjalanan Jihad.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini