News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cacing Parasit Ditemukan Hidup di Otak Wanita, Biasanya jadi Inang Ular Piton Karpet

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cacing gelang Ophidascaris robertsi – yang biasanya menjadi inang ular piton karpet – dikeluarkan dari tubuh pasien setelah operasi otak – dalam keadaan hidup dan menggeliat. Larva cacing tersebut juga diduga telah menginfeksi organ lain di tubuh wanita tersebut, termasuk paru-paru dan hatinya.

Cacing gelang Ophidascaris robertsi umum ditemukan pada ular piton karpet dan hidup di kerongkongan dan perut ular piton.

Kumpulkan Sayuran di Dekat Rumah yang Lokasinya Tak Jauh dari Danau

Baca juga: Ahli Bedah AS Eksperimen Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia yang Mati Otak

Para peneliti kemudian mempublikasikan temuan mereka di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Cacing gelang Ophidascaris robertsi – yang biasanya menjadi inang ular piton karpet – dikeluarkan dari tubuh pasien setelah operasi otak – dalam keadaan hidup dan menggeliat. Larva cacing tersebut juga diduga telah menginfeksi organ lain di tubuh wanita tersebut, termasuk paru-paru dan hatinya. (ANU)

Mereka mengatakan wanita tersebut mungkin tertular penyakit tersebut dari Warrigal greens yang dia kumpulkan di dekat rumahnya dan kemudian dimasak.

Untuk diketahui, Warrigal greens merupakan sejenis sayuran lokal - orang Austalia menyebutnya bayam Inggris -.

Sayuran perdu tersebut merupakan habitat ular piton - yang bertelur parasit melalui kotorannya -.

ANU menggambarkan sayuran itu sangat mudah tumbuh subur di berbagai lingkungan.

Pasien tinggal di dekat area danau yang dihuni ular piton karpet.

Meskipun tidak ada kontak langsung dengan ular, dia sering mengumpulkan bayam Inggris, termasuk sayuran hijau, dari sekitar danau untuk digunakan dalam memasak.

Gejala yang Dialami

Direktur Mikrobiologi Klinis Rumah Sakit Canberra dan profesor di ANU Medical School, Karina Kennedy, mengatakan gejala yang dialami wanita tersebut pertama kali muncul pada Januari 2021.

Ketika gejala tersebut memburuk selama tiga minggu, dia kemudian dirawat di rumah sakit.

“Awalnya dia mengalami sakit perut dan diare, diikuti demam, batuk, dan sesak napas," jelasnya.

"Jika dipikir-pikir, gejala-gejala ini kemungkinan besar disebabkan oleh migrasi larva cacing gelang dari usus ke organ lain, seperti hati dan paru-paru," paparnya.

Baca juga: Ular Istimewa Berkepala Dua Dipajang di Kebun Binatang: Punya Dua Otak Tapi Satu Badan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini