Gejala tersebut dirasakan wanita asal New South Wales itu selama tiga minggu, diikuti dengan batuk kering terus-menerus, demam, dan keringat di malam hari.
"Sampel pernapasan dan biopsi paru dilakukan; Namun, tidak ada parasit yang teridentifikasi dalam spesimen ini,” katanya.
“Pada saat itu, mencoba mengidentifikasi larva mikroskopis, yang sebelumnya belum pernah diidentifikasi sebagai penyebab infeksi pada manusia, seperti mencoba mencari jarum di tumpukan jerami," ucapnya.
Wanita itu juga pernah merasakan gejala seperti kelupaan dan depresi, sehingga mendorong rujukan ke rumah sakit Canberra pada tahun 2022.
Lalu, hasil pemindaian MRI pada otaknya menunjukkan kelainan yang memerlukan pembedahan.
Saat ini, wanita yang belum pulih sepenuhnya dari serangan pneumonia sebelum terinfeksi cacing tersebut.
Dia pun terus diawasi oleh dokter spesialis.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)