Setelah Komando Pasukan Khusus, Giliran Milisi Ukraina Bawa Bazoka Asing yang Gagal Menyusup ke Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia mengklaim menyita sejumlah senjata 'buatan asing' yang ditinggalkan lawan yang mencoba menyusup ke wilayah negara tersebut.
Upaya penyusupan itu, menurut klaim tersebut, dilakukan pihak Ukraina di wilayah Bryansk bagian barat, Rusia.
Gubernur Bryansk, Aleksandr Bogomaz mengatakan, Senin (4/9/2023) aksi infiltrasi ini dibendung oleh personel militer dan dinas keamanan federal Rusia, FSB.
Baca juga: Komando Pasukan Khusus Ukraina Terbunuh dan Ditangkap, FSB Rusia: Senjata Mereka Ngeri-ngeri
“Kelompok pengintai dan sabotase” Ukraina berusaha menyeberang ke Rusia di Distrik Sevsky," tulis Bogomaz di Telegram.
Dia menambahkan bahwa penyusup dipergoki unit dari Kementerian Pertahanan dan Dinas Keamanan Federal (FSB).
Sang gubernur lalu mengunggah foto-foto amunisi dan persenjataan yang ditinggalkan musuh.
Amunisi dan persenjataan itu termasuk rudal, granat, dan amunisi yang ditembakkan dari bahu (pelontar misil anti-tank, yang akrab dikenal sebagai bazoka.
"Beberapa peralatan tempur itu “buatan luar negeri,” tulisnya.
FSB sebelumnya mengatakan bahwa kelompok lain Ukraina juga dipergoki dan 'dinetralisir' di Wilayah Bryansk pada Rabu pekan lalu.
Pihak Rusia menyebut, pasukan Ukraina yang dikirim dan gagal itu adalah pasukan komando khusus.
Baca juga: Komando Pasukan Khusus Ukraina Terbunuh dan Ditangkap, FSB Rusia: Senjata Mereka Ngeri-ngeri
Menurut pejabat Rusia, dua pejuang Ukraina tewas dan lima lainnya ditangkap.
Rusia mengklaim, Ukraina telah melancarkan beberapa serangan lintas batas tahun ini, terutama pada bulan Maret, Mei dan Juni.
Pada awal Juni, serangan di Wilayah Belgorod oleh Korps Relawan Rusia (RDK), sebuah unit sekutu Kiev yang terdiri dari warga Rusia, berhasil dipukul mundur setelah pertempuran sengit di dekat desa Novaya Tavolzhanka.
Kiev juga telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak dan rudal ke wilayah Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Adapun serangan balasan Ukraina yang dimulai pada awal Juni, diklaim Rusia gagal mencapai hasil yang signifikan.
(oln/*/RT)