News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

India Dirumorkan akan Mengganti Nama Negara Menjadi Bharat, Upaya Modi Hilangkan Simbol Inggris

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar undangan makan malam yang dikirimkan oleh Presiden India kepada delegasi G20 yang menyebutkan Presiden Bharat.

TRIBUNNEWS.COM - Muncul sebuah rumor bahwa India akan berganti nama menjadi Bharat.

Rumor itu muncul setelah undangan negara KTT G20 menyebut India sebagai Bharat.

Penggantian nama ini termasuk upaya Perdana Menteri India, Narendra Modi untuk menghilangkan simbol-simbol pemerintahan Inggris.

Para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 telah menerima undangan jamuan makan malam kenegaraan dari "Presiden Bharat".

Dikutip dari The Guardian, Bharat merupakan sebuah kata yang berasal dari kitab suci Hindu kuno yang ditulis dalam bahasa Sansekerta.

Bharat merupakan salah satu dari dua nama resmi negara tersebut berdasarkan konstitusinya.

Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Kecewa Xi Jinping Tak akan Hadir KTT G20 di India

Anggota partai Bharatiya Janata (BJP), partai nasionalis Hindu yang berkuasa, sebelumnya berkampanye menentang penggunaan nama India.

Mereka beranggapan nama India berakar pada zaman barat dan diterapkan pada masa penaklukan Inggris.

Pemerintah telah mengadakan sidang khusus parlemen pada akhir bulan ini.

Lembaga penyiaran News18 mengatakan, sumber-sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya telah mengatakan bahwa anggota parlemen BJP akan mengajukan resolusi khusus untuk mendahulukan sidang parlemen.

Dapat Penolakan Keras

Orang-orang mengibarkan bendera nasional India saat merayakan keberhasilan pendaratan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 di bulan di kutub selatan Bulan, di New Delhi pada 23 Agustus 2023. India menjadi negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di kutub selatan Bulan pada Tanggal 23 Agustus merupakan tonggak sejarah terbaru dalam dorongan baru untuk eksplorasi bulan yang telah menarik kekuatan luar angkasa terkemuka dunia dan pemain baru. (AFP/ARUN SANKAR)

Rumor mengenai rencana tersebut mendapat penolakan dan dukungan yang antusias.

Baca juga: Rilis Peta Baru, Cina Provokasi India

Salah satu anggota partai oposisi Kongres, Shashi Tharoor melalui X menyebut dirinya berharap agar pemerintah tidak membuang nama India.

"Kita harus terus menggunakan kedua kata tersebut daripada melepaskan klaim kita atas sebuah nama yang berbau sejarah, sebuah nama yang diakui di seluruh dunia," tulis Tharoor.

Pada tahun 2015, Jalan Aurangzeb yang terkenal di New Delhi, dinamai menurut nama raja Mughal, diubah menjadi Jalan Dr APJ Abdul Kalam setelah mendapat protes dari para pemimpin partai Modi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini