News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi India Tumbuh pada Laju Tercepat dalam Satu Tahun

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana di salah satu sudut sungai Beas, India

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI – Pertumbuhan ekonomi India melaju tercepat dalam kurun waktu satu tahun pada kuartal II (April-Juni) 2023, didorong oleh aktivitas jasa dan permintaan yang kuat.

Menurut data dari Badan Statistik India, produk domestik bruto (PDB) meningkat 7,8 persen secara tahunan pada kuartal ini, meningkat dari pertumbuhan 6,1 persen yang tercatat pada kuartal I (Januari-Maret) 2023.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak kuartal II tahun lalu, ketika pertumbuhan mencapai 13,1 persen.

Baca juga: Pemerintah India Ancam Serang China Gegara Caplok Wilayah Sengketa, Asia Tenggara Tegang

Sebelumnya, beberapa ekonom memperkirakan India akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, terutama ketika pemulihan ekonomi China pasca pandemi Covid-19 cenderung melambat.

“Prospek pertumbuhan tampak cerah, meskipun faktor eksternal menimbulkan risiko penurunan,” kata Anantha Nageswaran, Kepala Penasihat Ekonomi India.

Meski mengalami pertumbuhan, sebagian besar ekonom juga memperingatkan adanya hambatan dalam pertumbuhan di kuartal mendatang akibat faktor cuaca.

Seperti diketahui, India telah dilanda kekeringan yang cukup mengkhawatirkan selama bulan lalu, yang membuat berbagai tanaman pangan tidak dapat berkembang.

“Ke depan, kita perlu mewaspadai risiko terhadap sektor pertanian, dorongan belanja modal dari pemerintah pusat dan negara bagian, kondisi permintaan global, dan dampak kenaikan suku bunga yang lambat,” kata Suvodeep Rakshit, ekonom senior di Kotak Institutional. Ekuitas.

Harga pangan naik

Sementara itu, inflasi ritel India pada Juli 2023 naik ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir karena meroketnya harga sayuran dan sereal.

“Karena lemahnya tingkat reservoir, harga komoditas harus diwaspadai,” kata Nageswaran, seraya menambahkan bahwa tidak ada kekhawatiran inflasi akan melonjak di luar kendali.

Di sisi lain, beberapa ekonom mempunyai pandangan berbeda dan memperkirakan cuaca kering dapat membatasi pengeluaran.

“Inflasi pangan yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat membebani pertumbuhan konsumsi,” kata Rajani Sinha, Kepala Ekonom CareEdge Ratings.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini