TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, jerapah langka tanpa bintik belang lahir di Kebun Binatang Brights, Limestone, Tennessee, Amerika Serikat.
Kini bayi jerapah itu akhirnya memiliki nama. Pihak kebun binatang meminta masyarakat untuk memilih nama untuk jerapah tersebut.
Setelah dilakukan penghitungan suara, akhirnya pada Selasa (5/9) waktu setempat, kebun binatang tersebut mengumumkan nama bayi tersebut.
Baca juga: Viral Bayi Jerapah Jadi Idola Baru Kebun Binatang, Lahir Unik Tanpa Corak di Tubuhnya
Jerapah itu diberi nama Kipekee yang artinya "unik" dalam bahasa Swahili.
Kebun binatang tersebut mengumumkan hal ini melalui Facebook, di mana, dalam sebuah postingan bulan lalu, mereka meminta orang untuk memilih di antara empat nama.
Keempat nama yang dinominasikan ialah Kipekee, yang berarti "unik;" Firyali yang artinya “tidak biasa” atau “luar biasa;” Shakiri, yang berarti "dia yang paling cantik", dan Jamella, yang berarti "salah satu yang sangat cantik".
Kebun binatang tersebut menerima lebih dari 40 ribu suara, dan Kipekee menang dengan selisih 6 ribu suara, kata pihak kebun binatang dalam rilis beritanya.
Menurut laporan Today, Kipekee memperoleh 36 persen suara dari masyarakat.
"Dari sekian banyak pengunjung yang kami ajak bicara, itulah nama yang paling mudah diucapkan oleh seorang anak,” canda Bright dilansir Today.
Kipekee yang baru diberi nama ini lahir pada tanggal 31 Juli dari induk jenis jerapah batik.
Spesies ini berasal dari Afrika dan memiliki bintik-bintik coklat dan oranye--kecuali jerapah langka yang tidak berbintik ini.
Pihak kebun binatang mengatakan bahwa para ahli yakin, Kipekee adalah satu-satunya jerapah batik tanpa bintik di planet ini.
Direktur Kebun Binatang Brights, David Bright, mengatakan bahwa jerapah tanpa bintik terakhir yang tercatat terjadi pada tahun 1972 di Tokyo, dilansir CBS News.
Jerapah itu, bernama Toshiko, lahir di Kebun Binatang Ueno.
Sementara itu, Giraffe Conservation Foundation melaporkan bahwa jerapah batik merupakan hewan yang terancam punah.
"Liputan internasional mengenai bayi jerapah yang tidak berpola telah menciptakan sorotan yang sangat dibutuhkan dalam konservasi jerapah," kata Tony Bright, pendiri Brights Zoo dikutip dari CBS News.
"Populasi hewan liar secara diam-diam sedang menuju kepunahan, dengan 40 persen populasi jerapah liar hilang hanya dalam 3 dekade terakhir," tuturnya.
(Tribunnews.com/Deni)