News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Rudal Rusia di Ukraina Timur Tewaskan 16 Orang, Zelensky: Kejahatan yang Kurang Ajar

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah ledakan akibat serangan rudal Rusia di Kota Kostyantynivka, Ukraina terekam CCTV. Dalam ledakan tersebut telah menewaskan 16 orang dan 28 lainnya terluka.

TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal Rusia di Kota Kostyantynivka, Ukraina telah menewaskan 16 orang dan 28 terluka, Rabu (6/9/2023).

Serangan ini telah dikonfirmasi langsung oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Zelensky mengatakan di saluran Telegram, serangan rudal Rusia ini merupakan kejahatan yang kurang ajar.

"Kejahatan yang kurang ajar. Benar-benar tidak berperikemanusiaan" ujar Zelensky, dikutip dari Al Jazeera.

"Saat ini, serangan teroris Rusia telah menewaskan 16 orang di pasar, toko, sebuah apotek," lanjut Zelensky.

Zelensky pun bersumpah bahwa kejahatan Rusia harus dikalahkan sesegera mungkin.

Baca juga: Video Rudal Rusia Hantam Pasar di Donetsk Ukraina, 16 Tewas Termasuk Seorang Bocah

"Kejahatan Rusia ini harus dikalahkan sesegera mungkin," ucapnya.

Hingga saat ini, pihak Moskow belum mengomentari klaim Zelensky.

Di antara 16 orang yang tewas adalah seorang anak-anak, dan sedikitnya 28 lainnya diperkirakan terluka.

Video yang beredar di media sosial juga tampak memperlihatkan momen ledakan dan dampaknya secara gamblang.

Peristiwa itu terjadi di jalan yang sibuk ketika orang-orang berbondong-bondong ke kios-kios pasar dan teras kafe.

Baca juga: Menlu AS Tiba di Ukraina Hari Ini, Bakal Bertemu Zelensky hingga Umumkan Pendanaan Baru

Investigasi atas serangan tersebut telah diluncurkan oleh jaksa agung Ukraina, yang menurut kantornya sedang melakukan "proses pidana atas pelanggaran hukum dan kebiasaan perang".

"Jaksa mengambil semua tindakan yang mungkin dan tepat untuk mencatat kejahatan perang yang dilakukan oleh Federasi Rusia," jelas pernyataan tersebut, dikutip dari BBC.

Para pejabat di Rusia belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini