Juru bicara RIB, Thierry Murangira, menolak mengkonfirmasi angka tersebut.
“Jumlah akhir akan ditentukan melalui penyelidikan forensik," katanya.
Tersangka awalnya ditangkap pada Juli 2023 atas dugaan perampokan dan rudapaksa serta pelanggaran lainnya.
Namun, ia diberikan jaminan karena kurangnya bukti, seperti diberitakan media lokal yang dikutip Al Jazeera.
Di sisi lain, penyelidikan terus berlanjut.
Pria itu ditangkap kembali pada Selasa (5/9/2023) dan rumahnya digeledah, yang mengarah pada penemuan mayat-mayat yang dibuang di lubang yang dia gali di dapurnya.
"Tersangka mengaku belajar membunuh dari menonton pembunuh berantai terkenal. Dia melarutkan beberapa korbannya dengan asam,” kata sumber RIB.
“Dia akan mempelajari korbannya sebelum menguntit mereka dan biasanya mencari korban yang kemungkinan besar tidak memiliki keluarga dekat atau teman untuk mengawasi mereka," jelasnya.
Tersangka Akui Perbuatannya
Baca juga: Cerita Menko Luhut Saat Kunjungi Afrika Selatan: Minta Bantuan Indonesia Soal Pasokan Listrik
Murangira mengatakan tersangka telah mengaku selama interogasi atas pembunuhan tersebut.
Penyelidikan awal menemukan korbannya adalah pria dan wanita.
“Dia beroperasi dengan memikat korbannya, kebanyakan pelacur, ke rumahnya di mana dia akan merampok ponsel dan barang-barang mereka dan kemudian mencekik mereka sampai mati dan menguburkan mereka di lubang yang digali di dapur rumah kontrakannya,” tambahnya, dikutip dari Africa News.
Meski telah mengakui perbuatannya, pria tersebut belum didakwa secara resmi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)