Namun bulan lalu, Der Spiegel melaporkan bahwa Scholz sedang melakukan pembicaraan dengan produsen senjata MBDA mengenai kemungkinan memodifikasi Taurus untuk memasukkan batasan pemrograman target.
Sekitar waktu yang sama, anggota parlemen Ukraina Egor Chernev mengklaim bahwa faksi-faksi utama di parlemen Jerman telah “mencapai konsensus” dalam pengiriman rudal Taurus.
Meski begitu, masyarakat Jerman tampaknya tidak mendukung pengiriman tersebut, menurut beberapa jajak pendapat.
Survei ARD-DeutschlandTrend baru-baru ini menunjukkan dukungan terhadap pengiriman rudal jarak jauh ke Ukraina hanya sebesar 36 persen, dan 52% sangat menentang.
Rusia telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak memasok senjata ke Kiev, dengan alasan bahwa hal itu hanya akan memperpanjang konflik.
Mengomentari diskusi mengenai pengiriman senjata jarak jauh ke Ukraina, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan langkah seperti itu akan mengakibatkan pecahnya perang yang lebih besar dalam konflik Ukraina.