News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jerman Sekak Ukraina: Jangan Ngarep Cepat Dapat Rudal Taurus

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jet tempur melepaskan peluru kendali (Rudal) Taurus buatan Jerman-Swedia. Rudal ini disebut-sebut sangat ditakuti Rusia. Jerman disebutkan sudah memberi kode akan mengirim Rudal Taurus ke Ukraina.

Jerman Sekak Ukraina: Jangan Ngarep Cepat Dapat Rudal Taurus

Pengiriman roket Taurus bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan cepat kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock memberi pernyataan menohok yang ditujukan ke Ukraina.

Negara yang tengah berperang melawan Rusia itu, kata Annalena, sebaiknya tidak berharap kalau Berlin bisa secara cepat mengirim rudal jarak jauh 'Taurus'.

Kiev diketahui memang telah berbulan-bulan meminta agar Jerman mengirimkan rudal jarak jauhnya.

"Langkah tersebut harus dipikirkan dengan sangat matang, kata Annalena Baerbock dalam sebuah wawancara, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Ternyata Kanselir Jerman Sendiri yang Halangi Pemberian Rudal Taurus ke Ukraina

Berbicara kepada grup media Funke, Baerbock menekankan bahwa pasokan rudal Taurus bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan cepat.

"Seperti halnya tank Leopard dan sistem pertahanan udara IRIS-T yang telah dikirim Jerman ke Ukraina, setiap detailnya pengiriman Rudal Taurus harus dipikirkan terlebih dahulu,” kata dia.

Meski begitu, sang menteri menggambarkan permintaan Kiev untuk rudal yang mampu membawa hulu ledak seberat 500 kilogram dan memiliki jangkauan sekitar 500 kilometer itu sebagai hal yang sangat dimaklumi.

Annalena juga menyarankan kalau Ukraina perlu menyerang jalur pasokan Rusia dari belakang untuk mencapai kemajuan di medan perang.

Ketika ditanya apakah Jerman dapat memprogram ulang misilnya untuk mencegah Ukraina menargetkan wilayah Rusia, Baerbock mengatakan kalau sekutu lain Jerman juga memiliki pertanyaan serupa dan sudah ada solusinya.

Meskipun Ukraina telah menerima rudal jarak jauh dari Inggris dan Perancis, yang digunakan untuk menyerang infrastruktur di Donbass dan Krimea – Jerman sejauh ini enggan untuk bergabung dalam upaya tersebut.

Menjelaskan sikap ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa serangan Ukraina ke wilayah Rusia dapat memicu eskalasi besar, perang terbuka antara NATO dan Rusia.

Sementara pejabat lain di Berlin menyatakan bahwa AS juga tidak bersedia membuat komitmen serupa jika NATO dan Rusia benar-benar duel.

Rudal Taurus buatan Jerman yang terpasang di jet tempur. Ukraina mendesak Jerman agar segera mengirimkan rudal Taurus untuk memerangi Rusia. (Tangkap Layar)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini