Dilansir BBC, masih belum jelas apakah pernyataan Bruno Rodriguez itu berhubungan atau tidak dengan laporan dari Ryazan Gazette.
Pernyataan itu hanya menegaskan bahwa Kuba memiliki posisi historis yang tegas dan jelas terhadap penggunaan tentara bayaran.
"Kami akan bertindak tegas terhadap mereka yang... terlibat dalam perdagangan manusia dengan tujuan merekrut warga Kuba untuk mengangkat senjata di negara mana pun," tulis Menteri Luar Negeri Kuba itu akun Twitter atau X via BBC.
Hubungan Rusia dengan Kuba
Rusia, yang memiliki hubungan politik yang kuat dengan Kuba yang dikuasai komunis, telah lama menjadi tujuan penting bagi warga Kuba yang ingin melarikan diri dari stagnasi ekonomi di dalam negeri.
BBC melaporkan bahwa dua bulan yang lalu, menteri pertahanan Kuba dan Rusia mengadakan pembicaraan di Moskow.
Kemudian menteri luar negeri Rusia sempat mengunjungi Kuba pada April sebagai bagian dari tur ke sekutu Rusia di Amerika Latin.
Baca juga: Serangan Balasan Ukraina Masuk Bulan ke-19, Rusia Sudah Rekrut 280 Ribu Tentara Sejak Awal Tahun
Bagaimanapun, kedua negara itu merupakan sekutu dekat sejak Revolusi Kuba, ketika mantan presiden Kuba, Fidel Castro merebut kekuasaan pada tahun 1959.
Fidel Castro banyak memihak Rusia dalam perang dingin antara Rusia dengan Amerika Serikat.
Berkat keberpihakannya itu, Havana kemudian mendapatkan bantuan ekonomi, politik, dan militer dari Moskow.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Deni)