News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Internasional: Putin Dukung Donald Trump di Pilpres 2024 - Mengenal Amunisi Depleted Uranium

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya dukungan Putin untuk Donald Trump di Pilpres AS 2024.

Donald Trump telah berjanji untuk segera mengakhiri perang di Ukraina jika terpilih kembali.

Ia mengancam akan menghentikan bantuan militer dan meyakinkan Ukraina untuk mengorbankan wilayah di timur kepada Rusia, sesuatu yang tidak akan dilakukan oleh Ukraina.

Pada Rabu (6/9/2023), para pejabat Barat menegaskan, serangan balasan Ukraina lebih lambat dari yang diperkirakan, namun pasukan Rusia berhasil dipukul mundur.

"Saya pikir kemajuannya lebih lambat dibandingkan yang kami perkirakan beberapa bulan lalu. Itu bukan kritik terhadap Ukraina," kata pejabat AS kepada Daily Express US.

“Jika kita terobsesi dengan berapa ratus meter yang telah dicapai Ukraina hari ini, hal itu akan menjadi ukuran perang besar yang menantang keamanan Euro-Atlantik," lanjutnya.

Menurutnya, kegagalan ini merupakan kegagalan besar bagi Rusia karena telah gagal mencapai semua tujuan strategis dan tujuan militernya yang lebih luas.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Kesalahan Terjemahan, Turki Tak Sengaja 'Nyatakan Perang' Terhadap Rusia Langsung di Depan Putin

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu dalam sebuah pembicaraan bilateral tertutup di Sochi, Rusia, Senin (4/9/2023). (Sputnik / Sergey Guneev)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampaknya secara tidak sengaja menyatakan perang terhadap Rusia karena kesalahan terjemahan saat bertemu dengan Vladimir Putin, metro.co.uk melaporkan.

“Ada perang antara Rusia dan Turki,” kata penerjemah Turki-Rusia itu pada pertemuan kedua pemimpin itu di Sochi, Rusia, pada Senin (4/9/2023).

Turki adalah negara anggota NATO, dan jika benar, deklarasi tersebut akan menjerumuskan seluruh dunia ke dalam perang.

Namun Putin, yang berada di sana untuk membahas kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, tampak tidak terkejut dengan kesalahan penerjemahan itu.

Tidak jelas apakah penerjemah laki-laki tersebut adalah orang Rusia atau Turki.

Namun catatan resmi pertemuan tersebut menunjukkan bahwa penerjemahlah yang melakukan kesalahan, bukan Erdogan.

“Situasi terkini antara Ukraina dan Rusia. Ini adalah latar belakang kunjungan ini,” kata Presiden Turki kepada Putin dalam pidato pembukaannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini