TRIBUNNEWS.COM - Polisi Amerika Serikat (AS) berhasil menangkap Danelo Cavalcante (34), narapidana yang kabur dengan cara merayap di dinding penjara di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (31/8/2023) lalu.
Danelo Cavalcante ditangkap dan ditemukan mengenakan hoodie Philadelphia Eagles di Avondale, negara bagian Arizona, AS, pada Rabu (13/9/2023).
Dia diangkut dalam konvoi ke barak Polisi Avondale.
"Dia tiba dengan dibungkus selimut foil sesaat sebelum jam 9 pagi," kata Letkol George Bivens dari Polisi Negara Bagian Pennsylvania pada konferensi pers, Rabu (13/9/2023).
"Cavalcante tidak mengalami luka berarti, kecuali gigitan anjing ringan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.
Baca juga: Napi di AS Kabur dengan Cara Merayap di Dinding Penjara, Kini Masih Buron
Pihak berwenang Chester County, Pennsylvania , mengumumkan Danelo Cavalcante ditahan melalui siaran radio pada pukul 08.18 waktu setempat.
“Ruang radio semua stasiun di Chester County, pemerintah Chester County dan berbagai lembaga lain yang bekerja untuk pelarian tahanan."
"Saya bangga mengumumkan bahwa subjeknya sudah ditahan. Sekali lagi, subjeknya ditahan," kata seorang pejabat Chester County.
Sebuah foto menunjukkan Danelo Cavalcante ditahan setelah penangkapannya.
Penangkapan Danelo Cavalcante
Baca juga: Fakta-fakta Pengejaran Danelo Cavalcante, Narapidana Pembunuhan yang Kabur dari Penjara Pennsylvania
Danelo Cavalcante ditangkap hanya sehari setelah polisi menetapkan garis pembatas seluas 8-10 mil persegi di wilayah utara Chester County.
Letkol George Bivens dari Pennsylvania mengatakan, alarm pencuri berbunyi saat tengah malam di sebuah kediaman di dalam perimeter, yang diselidiki tetapi tidak ada penampakan Cavalcante.
Sebuah pesawat Badan Pengawasan Narkoba AS menangkap "sinyal panas" pada Rabu (13/9/2023) sekitar pukul 01.00 waktu setempat, lalu mulai melacaknya dan tim taktis berkumpul di area tersebut.
Letkol George Bivens mengatakan, badai disertai petir menyebabkan pesawat meninggalkan daerah tersebut dan sempat memperlambat proses pelacakan.