News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pasukan Ukraina Jiplak Taktik Rusia Jadi Senjata Makan Tuan: Tank Tua Soviet Menjelma Bom Raksasa

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tank T-62 Ukraina peninggalan Soviet menembak saat latihan taktis militer di lapangan tembak di wilayah Kharkiv, Ukraina, pada Agustus 2016.

Ukraina Jiplak Taktik Rusia Jadi Senjata Makan Tuan: Tank Tua Moskow Menjelma Bom Raksasa

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina dilaporkan menyerang militer Rusia menggunakan taktik ciptaan Moskow, yaitu mengubah tank menjadi bom besar yang menggelinding dan menghasilkan ledakan sangat dahsyat.

Disebutkan, tentara Ukraina mengisi sebuah tank dengan bahan peledak dan mengirimkannya ke posisi militer Rusia.

Sebagai catatan, mengubah tank menjadi bom besar adalah taktik yang digunakan Rusia di Ukraina.

Baca juga: Polandia Serius Bikin Rusia Mikir Dua Kali: Tak Cuma Borong 500 HIMARS, Bikin Pabriknya Sekalian

Kini taktik 'senjata makan tuan' itu digunakan juga pasukan Ukraina untuk menyerang Rusia dengan strategi ciptaannya sendiri.

Juru bicara Brigade Mountain Assault ke-128 Ukraina mengatakan pihaknya menggunakan taktik jiplakan itu melawan tentara Rusia di Oblast Zaporizhzhia dengan menggunakan sebuah tank 'piala' kamikaze.”

Disebut piala, lantaran tank yang diubah menjadi rolling bomb tersebut berasal dari tank-tank tempur yang berhasil direbut Ukraina dari tentara Rusia.

Penjelasan itu dibagikan pada sebuah unggahan di Facebook pada Minggu (10/9/2023) kemarin.

Postingan tersebut, dalam bahasa Ukraina, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh outlet media, Ukraina Pravda.

Taktik tabnk kamikaze ini adalah satu dari banyak strategi  yang digunakan Rusia dalam serangannya terhadap militer Ukraina.

Tank Kamikaze berisi bom ini cenderung menciptakan ledakan yang sangat besar.

Seperti apa besar ledakan yang dihasilkan?

Video saat taktik ini digunakan tentara Rusia ke militer Ukraina tergambar dalam video berikut:

Dari video, tampak ada ledakan kecil yang diikuti ledakan yang jauh lebih besar pada sekitar menit ke 1:02.

Meskipun dampaknya sangat eksposif, Kementerian Pertahanan Inggris sebelumnya mengatakan banyak dari bom tank tersebut dihancurkan sebelum mereka cukup dekat ke posisi musuh untuk menimbulkan banyak dampak kerusakan.

Brigade tersebut mengatakan bahwa mereka menggunakan tank Rusia yang direbut untuk membuatnya sebagai 'kotak' bahan peledak.

Umumnya, tank Rusia yang direbut Ukraina untuk dijadikan bom adalah tank T-62 berusia puluhan tahun yang digunakan pada awal perang.

Juru bicara Brigade Mountain Assault ke-128 Ukraina, Yaroslav Halas, mengatakan seorang pengemudi tank Ukraina harus mengemudikan tank berisi bahan peledak tersebut hingga mencapai sasarannya.

Dia kemudian harus melompat keluar dan melarikan diri sebelum meledakkan kendaraan lapis baja tersebut menggunakan remote control.

Dia mengatakan operasi tersebut tidak berjalan sesuai rencana, karena tanknya menabrak ranjau sebelum mencapai benteng Rusia.

Namun dia mengatakan ledakan yang diakibatkannya sangat besar.

"Kerusakan yang dihasilkan (ledakan) sangat parah sehingga tidak ada lagi yang mengganggu infanteri kami dari posisi tersebut," kata dia.

Halas mengidentifikasi pengemudi tank itu sebagai Vasil Dudinets, yang menurutnya bergabung dengan militer Ukraina pada Maret 2022, satu bulan setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.

Halas mengutip perkataan Dudinets.

"Tentu saja, saya sadar sepenuhnya bahwa saya mungkin tidak akan bisa kembali. Tapi saya akan mati seketika jika tank itu dihantam dan bahan peledaknya meledak," kata Halas menirukan pernyataan prajurit sopir tank kamikaze tersebut.

Tank T-62 Rusia yang digunakan pada masa Soviet. (eurasiantimes)

Tank Tua Era Soviet

Brigade ke-128 mengatakan di Facebook bahwa mereka menggunakan tank T-62 Rusia.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tank-tank ini pertama kali diadopsi oleh Uni Soviet pada tahun 1961, yang berhenti memproduksi tank baru pada tahun 1970-an.

Rusia disebutkan, sudah menggunakan tank berusia puluhan tahun dalam invasinya ke Ukraina karena kekurangan peralatan modern.

Adapun Ukraina, selain hasil rampasan dari Rusia, juga memiliki banyak tank yang sama berkat masa lalunya sebagai bagian dari Uni Soviet.

Plus, Ukraina kini juga memiliki sejumlah kecil tank canggih yang dipasok Barat.

Brigade tersebut mengatakan mereka merebut T-62 dari Rusia pada awal perang, ketika pasukan Rusia melarikan diri di wilayah Kherson pada musim gugur lalu.

Brigade tersebut menggambarkan T-62 sudah ketinggalan zaman dan tidak terlindungi secara baik.

Dikatakan, senjata tank tersebut rusak dan cenderung beralih fungsi sebagai traktor sebelum pasukan Ukraina memutuskan untuk mengubahnya menjadi bom raksasa.

Dudinets mengatakan dia mendaftar untuk misi tersebut karena dia lebih baik mati ketimbang kehilangan anggota tubuh seperti kebanyakan tentara dan membutuhkan perawatan terus-menerus.

“Saya lebih memilih untuk kembali tanpa cedera atau mati seketika. Itu sebabnya saya segera mendaftar ketika komandan memberi tahu saya tentang misi tempur.”

Dia mengatakan perang harus “diakhiri sesegera mungkin sehingga kita bisa pulang dan membesarkan anak-anak kita.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini