News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan Menteri Austria Pindah ke Rusia, Sempat Terkenal karena Pernah Berdansa dengan Putin

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl dan Presiden Rusia Vladimir Putin menari saat pernikahan Kneissl pada 18 Agustus 2018 di Gamlitz, Styria, Austria.

TRIBUNNEWS.COM - Karin Kneissl (58), mantan menteri luar negeri Austria yang dulu sempat viral karena berdansa dengan Vladimir Putin, mengumumkan telah pindah ke Rusia.

Dilansir ctvnews.ca, pada tahun 2018 lalu, Karin Kneissl menjadi headline di berbagai media karena mengundang Presiden Rusia itu ke pesta pernikahannya dan berdansa dengannya.

Kini, melalui postingan di Telegram pada Rabu (13/9/2023), Kneissl berkata ia sudah pindah ke St. Petersburg untuk mendirikan sebuah organisasi wadah pemikir di sana.

Kuda poninya, yang dia pelihara di Suriah, juga dibawanya ke Rusia dengan pesawat militer Rusia.

Kneissl, dari Partai Kebebasan sayap kanan, menjabat sebagai menteri luar negeri Austria dari tahun 2017 hingga 2019.

Pada saat menjabat, Kneissl sering dikritik oleh media Austria dan Jerman karena pandangannya yang pro-Rusia.

Baca juga: Pengadilan Kriminal Internasional Buka Kantor di Ukraina, Serius Mau Tangkap Putin di Rusia?

Ia lalu pindah ke Prancis pada September 2020 dan menjadi penulis lepas untuk Russian Today.

Dua tahun kemudian, ia pindah ke Lebanon, setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Kneissl mengatakan dalam postingannya bahwa dia memindahkan buku, pakaian, dan kuda poninya dari Marseille, Prancis ke Beirut, Lebanon pada Juni 2022, 

Ia mengatakan dirinya "diusir" dari Prancis.

Kneissl menyebut Lebanon hanya tempat tinggalnya sementara, karena ia kerap mengunjungi Rusia setiap 6 minggu untuk bekerja.

Pada Forum Ekonomi Timur di kota Vladivostok, Rusia timur awal pekan ini, Kneissl mengatakan kepada kantor berita Rusia Tass bahwa dia telah mendirikan pusat Gorki, sebuah wadah pemikir yang terkait dengan universitas negeri di St. Petersburg.

Karena lembaga itu memerlukan banyak waktu, dia memutuskan untuk pindah ke Rusia, katanya.

Kneissl menyebut, Pusat Gorki berurusan dengan isu-isu energi, migrasi dan aliansi baru.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini