TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat militer di Ukraina lantang mengancam wartawan dan influencer Rusia yang dianggap sebagai propagandis untuk dimusnahkan.
Sarah Ashton-Cirillo mengeluarkan ancaman kalau minggu depan bakalan ada propagandis Rusia yang akan dibunuh oleh agen rahasia Ukraina.
“Para pelaku propaganda kriminal perang Rusia semuanya akan diburu, dan keadilan akan ditegakkan karena kami di Ukraina dipimpin dalam misi ini dengan iman kepada Tuhan, kebebasan dan pembebasan penuh,” kata Sarah Ashton-Cirillo pada Rabu (13/9/2023) seperti dikutip Russia Today.
Baca juga: Paus Fransiskus Sampaikan Belasungkawa atas Kematian Darya Dugina
Pernyataan tersebut tentu membuat resah para jurnalis dan influenser di Rusia. Pasalnya sudah ada dua orang jurnalis yang tewas dibunuh karena dianggap sebagai propagandis Rusia.
Ini termasuk pembunuhan bom mobil pada Agustus 2022 terhadap Darya Dugina – putri filsuf Rusia Aleksandr Dugin – dan pembunuhan blogger militer Maxim Fomin (juga dikenal sebagai Vladlen Tatarsky) dalam serangan bom di St. Petersburg pada bulan April tahun ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Moskow Maria Zakharova menyebut omongan Sarah Ashton-Cirillo Ukraina akan dirujuk ke organisasi internasional sebagai contoh sifat teroris rezim Kiev.
“Kiamat zombi,” tulis Zakharova menanggapi ancaman tersebut. “Kami akan mengirimkan bukti lebih lanjut mengenai sifat teroris rezim Kiev dan sponsornya oleh Washington kepada semua organisasi internasional dan LSM,” katanya.
Wakil pertama komite kebudayaan Duma Negara Rusia, Elena Drapenko, mengklaim bahwa kata-kata Ashton-Cirillo berada dalam logika “teroris dan fasis” di Kiev dan mendukung saran Zakharova agar ancaman tersebut dirujuk ke lembaga internasional.
“Ada konvensi internasional, ada kewajiban yang ditanggung Ukraina. Kita harus menuntut agar hal tersebut dipenuhi,” kata Drapenko.
Baca juga: Propagandis Rusia Dalam Bahaya, Jadi Target Utama Pembasmian Agen Rahasia Ukraina
Ketua Dewan Hak Asasi Manusia Rusia, Valery Fadeev, juga menyatakan bahwa ia akan menghubungi Komite Investigasi dan Dinas Keamanan Federal (FSB) untuk menyelidiki ancaman tersebut mengingat “pengalaman menyedihkan” dari upaya pembunuhan sebelumnya terhadap jurnalis dan masyarakat Rusia.
Ketua Komite Investigasi Alexander Bastrykin telah mengkonfirmasi bahwa dia telah menginstruksikan dinasnya untuk menyelidiki dan memberikan penilaian hukum atas pernyataan Ashton-Cirillo.
Sementara itu, Persatuan Jurnalis Rusia (SJR) telah memperingatkan bahwa ancaman Ashton-Cirillo mungkin cukup nyata mengingat serangan teroris sebelumnya terhadap perwakilan media Rusia.
“Mungkin tidak ada gunanya membicarakan kualitas moral perwakilan kepemimpinan Kiev. Ancaman-ancaman ini harus ditanggapi dengan serius,” kata Presiden SJR Vladimir Solovyov, dan mendesak rekan-rekan jurnalisnya untuk berhati-hati.
Dia menambahkan bahwa dia berharap Ashton-Cirillo akan dihukum setimpal segera setelah kasusnya jatuh ke tangan lembaga penegak hukum Rusia.