News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Macron: Junta Niger Sandera Duta Besar Prancis setelah Tolak Pengusirannya dari Niamey

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri upacara penandatanganan perjanjian bilateral dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina (tidak dalam gambar) di kantor Perdana Menteri di Dhaka pada 11 September 2023. -- Macron mengatakan Duta Besar Prancis disandera di Niger.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan Sylvain Itte, Duta Besar Prancis di Niger dikepung oleh pemerintah militer di Niamey, dua minggu setelah akreditasinya dicabut.

“Saat kami berbicara, kami memiliki duta besar dan staf diplomatik yang benar-benar disandera di kedutaan Prancis,” kata Presiden Macron kepada wartawan saat mengunjungi Semur-en-Auxois di Burgundy, Jumat (15/9/2023).

“Mereka mencegah pengiriman makanan,” katanya, yang mengacu pada polisi Niger.

“Dia memakan jatah militer," lanjutnya.

Presiden Prancis itu mengatakan, Sylvain Itte dam staf kedutaan lainnya tidak bisa keluar.

"Duta Besar tidak bisa keluar, dia adalah persona non grata dan dia tidak diberi makanan,” tambah Presiden Prancis itu, dikutip dari POLITICO.

Presiden Prancis Emmanuel Macron (Tengah) menyampaikan pidato pada 9 Juni 2023 saat bertemu dengan pasukan penyelamat di prefektur Haute-Savoie, sehari setelah penikaman massal di sebuah taman, di Annecy, di Pegunungan Alpen Prancis, Prancis. -- Macron mengatakan Duta Besar Prancis disandera di Niger. (DENIS BALIBOUSE / POOL / AFP)

Baca juga: Intelijen Rusia: AS Mau Lenyapkan Pemimpin Kudeta Niger Pakai Agen Khusus Pentagon

Ketika ditanya apakah dia akan mempertimbangkan untuk memulangkan Itte, Macron mengatakan akan melakukan apa pun yang disepakati dengan Presiden Niger Mohamed Bazoum sebagai otoritas yang sah.

"Saya berbicara dengannya setiap hari," tambahnya.

Presiden Mohamed Bazoum digulingkan oleh sekelompok jenderal Niger pada tanggal 26 Juli 2023.

Setelah kudeta pecah di Niger, Prancis menolak untuk terlibat secara diplomatis dengan junta militer.

Perwakilan junta, Amadou Abdramane, meresponsnya dengan menghentikan seluruh kesepakatan kerja sama militer dengan Prancis. 

Junta Niger Usir Dubes Prancis

Sylvain Itte (kanan) saat masih menjabat sebagai Duta Besar Prancis untuk Uruguay, setelah menganugerahkan Knight of the Order of Arts and Letters kepada Direktur Balet SODRE Uruguay Julio Bocca (kiri) atas pencapaian budaya dan seninya dalam karyanya. Mulai tahun 2022, Sylvain Itte menjadi Duta Besar Prancis di Niger. (FOTO AFP/ Miguel ROJO)

Baca juga: Waspada Diinvasi ECOWAS, Junta Niger Aktifkan Pasukan Siaga Penuh

Pada 25 Agustus 2023, junta Niger memberi waktu 48 jam kepada duta besar Prancis Sylvain Itte untuk meninggalkan Niger.

Namun, Duta Besar Prancis itu menolak untuk pergi, dengan alasan hanya mengakui pemerintahan Presiden Bazoum yang sah.

Ribuan warga Niger sejak itu melakukan protes di luar kedutaan Perancis, melawan bekas penguasa kolonial di negara tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini