Namun hanya sekitar 2.200 orang yang masih aktif.
Sisanya telah meninggal atau meninggalkan negara itu, menurut Rusia.
Putin: Rusia Siap Berunding dengan Ukraina
Baca juga: Vladimir Putin dan Kim Jong Un Saling Hadiahi Senapan, Simbol Transfer Senjata Rusia dan Korut?
Dalam pertemuan itu, Putin mengatakan di hadapan Lukashenko, Rusia siap berunding dengan Ukraina.
"Kami juga menegaskan kembali kesiapan Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina dan meminta pemerintah Kyiv untuk berhenti mengikuti irama pihak lain," kata Vladimir Putin.
Vladimir Putin juga menyinggung soal Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan berbagai sanksi kepada Rusia.
"Amerika Serikat berusaha menyelesaikan semua masalah dengan menggunakan kekuatan, baik melalui penggunaan sanksi ekonomi, atau pembatasan keuangan, atau mengancam untuk menggunakan kekuatan militer atau memaksa penggunaan kekuatan," katanya, dikutip dari RT.
Baca juga: Lukashenko Jadi Kaki Tangan Putin, UE Minta ICC Buat Surat Perintah Penangkapan
Menurutnya, AS mencoba untuk mengajari orang lain, padahal AS sendiri tidak mengerti dan tidak mau belajar.
Ia menyebut AS mendukung perang Ukraina dengan mengirim pasokan senjata, termasuk amunisi tandan.
"Ada satu negara yang menganggapnya luar biasa, yaitu Amerika Serikat," kata Vladimir Putin, merujuk pada penggunaan amunisi tandan oleh Ukraina.
“Bahkan apa yang mereka anggap sebagai kejahatan, mereka mempunyai kebebasan untuk melakukannya. Faktanya, AS menggunakan munisi tandan dalam kasus ini, dengan tangan Ukraina," tambahnya.
Pembicaraan itu dilakukan selama kunjungan kenegaraan Presiden Alexander Lukashenko ke Rusia pada Jumat (15/9/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina