Pertemuan NATO terjadi ketika pasukan Ukraina mengalami kemajuan yang lambat dalam menerobos garis pertempuran Rusia dalam serangan balasan yang tidak bergerak secepat atau sebaik yang diharapkan.
Akibatnya, para pemimpin Kyiv sedang melobi pengembangan senjata canggih baru, termasuk rudal jarak jauh.
Milley mengatakan masih ada kebutuhan akan lebih banyak senjata dan peralatan di Ukraina dan sekutu serta mitranya akan mendiskusikan cara mengatasinya.
Dia yakin masih ada dukungan bipartisan yang luas di Amerika Serikat dan Kongres AS terhadap bantuan tersebut.
Namun, anggota parlemen AS makin terpecah mengenai pemberian bantuan tambahan untuk Ukraina ketika perang sudah memasuki tahun kedua.
Presiden AS, Joe Biden, telah mengusulkan paket tambahan bantuan militer sebesar 13,1 miliar dolar AS dan dukungan kemanusiaan sebesar 8,5 miliar dolar AS.
Partai Republik yang konservatif mendorong pemotongan belanja federal secara luas dan beberapa dari mereka yang bersekutu dengan mantan Presiden Donald Trump secara khusus berupaya menghentikan aliran dana ke Ukraina.
Masalah ini akan menjadi topik utama di Washington pada pekan mendatang.
Tepatnya ketika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengunjungi Gedung Putih dan Capitol Hill saat ia singgah di Amerika Serikat untuk menghadiri Majelis Umum PBB.
(Tribunnews.com/Deni)