Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun menyelundupkan dua botol bir dari rumah ke sekolah untuk diminum bersama teman-teman sekelasnya di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, China.
Ketika guru masuk ke kelas untuk mempersiapkan kelas, dia menemukan banyak anak yang sedang tidur di mejanya.
Setelah guru menanyakan secara detail, ia mengetahui siswanya mabuk karena minum bir dan jumlahnya sedikit.
Kemudian, para siswa bangun satu demi satu.
Menurut pemberitaan media lokal, anak yang membawa bir tersebut baru memulai sekolah di sekolah dasar setelah lulus dari taman kanak-kanak.
Baca juga: Akibat Dipukul Guru dengan Penggaris Besi, Murid di China Alami Retak pada Tulang Tengkoraknya
Menurut ibunya, putranya yang berusia 7 tahun itu pergi ke sekolah pada Kamis (14/9/2023).
Dia mengeluarkan dua botol bir dari lemari es di rumah dan diam-diam memasukkannya ke dalam tas sekolahnya.
Anak itu membuka bir di sekolah dan meminumnya bersama teman-teman sekelasnya, seperti diberitakan World Buzz.
Segera setelah itu, ketika guru masuk ke kelas untuk mengajar siswanya, dia menemukan banyak anak sedang tidur di meja mereka.
Setelah guru menanyakan mengapa mereka tertidur, ia mengetahui siswanya mabuk karena minum bir yang jumlahnya sedikit.
Orang Tua Beri Hukuman pada Anak
Baca juga: Ayah di China Menghukum Anaknya, Menggantungnya dengan Posisi Terbalik di Jendela
Ibu anak tersebut meminta maaf kepada para orang tua dari siswa yang diajak mabuk oleh putranya.
Ia juga memberikan kritik serta bimbingan yang serius kepada sang anak.
Ibu itu menghukum anaknya dengan memarahi dan memukulinya dengan gantungan baju hingga rusak.
Setelah berita tersebut terungkap, beberapa netizen China berkomentar tentang anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar.
"Saya berharap anak-anak dapat mengingat pelajaran dan mengambil pelajaran darinya," kata seorang netizen China di Weibo.
"Anak-anak memiliki kemampuan meniru yang kuat. Seringkali, orang tua minum bir di rumah, dan anak-anak juga ingin mengalaminya," tulis yang lainnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait China