TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menghadiri sidang Majelis Umum PBB pada Selasa, 19 September 2023.
Dalam sidang tersebut, Zelensky terlihat melakukan pidato secara dramatis.
Pidato Zelensky dalam sidang tersebut merupakan pidato tatap muka pertamanya di hadapan badan global sejak invasi Rusia pada tahun 2022.
Zelensky mengungkapan motif Rusia berperang melawan Ukraina.
“Tujuan perang saat ini melawan Ukraina adalah untuk mengubah tanah kami, rakyat kami, sumber daya kami menjadi senjata melawan Anda, melawan tatanan internasional,” kata Zelensky, dikutip dari CNN.
Selain itu, Zelensky juga mengajak para pimpinan dunia yang hadir untuk melawan agresi Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-574: Zelensky Minta Para Pemimpin Dunia Bersatu Melawan Rusia
“Banyak kursi di aula Majelis Umum mungkin kosong jika Rusia berhasil melakukan pengkhianatan dan agresinya," tambahnya.
Aksi Zelensky pidato di atas panggung tersebut mendapatkan tepuk tangan meriah dari para pemimpin yang hadir.
Dalam pidato tersebut, Zelensky juga menuduh para pemimpin Rusia melakukan terorisme dan genosida.
Zelensky menyoroti kasus pemindahan anak-anak Ukraina dari negara tersebut.
Tuduhan Zelensky pada Pemimpin Rusia Lakukan Deportasi Paksa Anak-anak Ukraina
Sebelumnya, Ukraina telah lama menuduh Rusia mendeportasi secara paksa anak-anak Ukraina dari wilayah pendudukan.
Tudahan tersebut menjadi dasar surat perintah penangkapan kejahatan perang Internasional terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Beberapa pejabat Rusia mengakui aksi tersebut.
Namun mereka juga menjelaskan alasan melakukan aksinya.
Menurut mereka, alasan mmbawa anak-anak Ukraina ke Rusia untuk menempatkan mereka di keluarga Rusia.
Mereka juga memberi paspor Rusia kepada anak-anak tersebut.
Zelensky juga mengatakan negaranya mempersenjatai perdagangan pangan global, setelah kebangkitan kembali kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam gagal.
Ia juga menuntut anak-anak yang didpeortasi untuk segera dipulangkan.
“Persenjataan harus dibatasi, kejahatan perang harus dihukum, orang-orang yang dideportasi harus kembali ke rumah, dan penjajah harus kembali ke tanah mereka sendiri. Kita harus bersatu untuk mewujudkannya dan kita akan mewujudkannya,” ujarnya.
Zelensky juga menyebutkan kematian bos Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin bulan lalu.
“Saya mengetahui upaya mereka untuk melakukan transaksi rahasia di balik layar. Kejahatan tidak bisa dipercaya. Tanyakan kepada Prigozhin apakah ada yang berani menepati janji Putin,” katanya.
Sepanjang pidato Zelensky, perwakilan Rusia di aula Majelis Umum terlihat di kamera PBB sedang mencatat.
Ia juga terlihat memeriksa telepon selulernya.
Akhir pekan ini, Zelensky diperkirakan akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
Ia juga akan melakukan perjalanan ke Washington.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Volodymyr Zelensky dan Majelis Umum PBB