News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Armenia vs Azerbaijan

Azerbaijan Klaim Kemenangan setelah Separatis Armenia yang Kuasai Karabakh Menyerah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev meninjau pengawal kehormatan di depan gedung parlemen di alun-alun Kossuth di Budapest pada 30 Januari 2023. Azerbaijan mengklaim kemenangan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan, setelah pasukan separatis Armenia bersedia untuk menyerah.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengatakan pada hari Rabu (20/9/2023) bahwa negaranya telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah Nagorno-Karabakh, setelah pejuang separatis Armenia setuju untuk meletakkan senjata mereka.

Mengutip ndtv.com, runtuhnya perlawanan separatis Armenia merupakan kemenangan besar bagi Aliyev dalam upayanya untuk mengembalikan Nagorno-Karabakh yang diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan.

Armenia dan Azerbaijan telah dua kali berperang memperebutkan wilayah pegunungan tersebut sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Sehari setelah melancarkan operasi militer di wilayah tersebut, Azerbaijan dan otoritas etnis Armenia di Karabakh mengumumkan kesepakatan gencatan senjata, Rabu (20/9/2023).

Gencatan senjata tersebut, ditengahi oleh pasukan penjaga perdamaian Rusia untuk menghentikan pertempuran.

“Azerbaijan memulihkan kedaulatannya sebagai hasil dari operasi anti-teroris di Karabakh,” kata Aliyev dalam pidato yang disiarkan televisi.

Baca juga: Nagorno-Karabakh: Azerbaijan klaim kedaulatan setelah 24 jam operasi militer

Aliyev mengklaim sebagian besar pasukan Armenia di wilayah tersebut telah dihancurkan dan penarikan pasukan separatis telah dimulai.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, kelompok separatis mengatakan mereka setuju untuk membubarkan seluruh pasukan mereka dan Armenia akan menarik semua pasukan yang mereka miliki di wilayah tersebut.

Kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan, bahwa semua senjata dan persenjataan berat harus diserahkan di bawah pengawasan pasukan penjaga perdamaian Rusia yang berkekuatan 2.000 orang di lapangan.

Kedua belah pihak mengatakan, pembicaraan mengenai reintegrasi wilayah yang memisahkan diri ke wilayah Azerbaijan lainnya akan diadakan pada hari Kamis di kota Yevlakh, Azerbaijan.

Pasukan penjaga perdamaian Rusia mengatakan pada Rabu malam, bahwa gencatan senjata tetap berlaku dan tidak ada pelanggaran yang tercatat.

Operasi Azerbaijan kali ini menandai konflik terbaru di wilayah yang diperebutkan itu.

Setelah Uni Soviet runtuh, kelompok separatis Armenia merebut wilayah Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan pada awal tahun 1990-an.

120.000 etnis Armenia tinggal di sana.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini