TRIBUNNEWS.COM - Polandia mengumumkan untuk tidak lagi mengirim bantuan senjata untuk Ukraina.
Keputusan itu dipicu perpanjangan larangan impor biji-bijian dari Ukraina.
Mengutip Independent, PM Polandia Mateusz Morawiecki berkata akan menginvestasikan uang negara untuk memperkuat negara sendiri.
Sebelumnya, sejak perang meletus tahun 2022 lalu, Polandia menjadi salah satu negara yang mendukung penuh Ukraina.
Ketegangan Polandia dan Ukraina akhirnya memuncak saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut beberapa negara hanya berpura-pura solidaritas dan secara tidak langsung mendukung Rusia dengan menetapkan larangan impor biji-bijian.
Invasi Rusia menyebabkan pasokan gandum Ukraina melonjak, yang berakhir di Eropa karena jalur pelayaran utama Laut Hitam ditutup.
Baca juga: Tanggapi Pidato Zelensky di PBB, Polandia Setop Pasok Senjata ke Ukraina
Pengiriman dari Ukraina kemudian diblokir oleh lima negara untuk mencoba melindungi petani dalam negeri, karena khawatir jumlah gandum impor akan menurunkan harga lokal.
Polandia terus memperpanjang larangan tersebut meski kesepakatan yang ditengahi Uni Eropa berakhir pekan lalu.
Akar perselisihan impor biji-bijian
Ketegangan meningkat antara Polandia dan Ukraina sejak impor panen dari Ukraina, termasuk gandum dan jagung, diblokir oleh Polandia, Hongaria, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria.
Larangan ditetapkan oleh Uni Eropa pada Mei tahun ini.
Berdasarkan perjanjian tersebut, lima negara tetangga Ukraina melarang penjualan domestik gandum, jagung, rapeseed, dan biji bunga matahari dari Ukraina, tapi mengizinkan transit kargo tersebut untuk diekspor ke tempat lain.
Negara-negara Eropa Timur itu mengklaim invasi Rusia ke Ukraina telah mempengaruhi industri pertanian dalam negeri mereka.
Para petani dari 5 negara tersebut mengeluh bahwa mereka dirugikan oleh impor gandum dari Ukraina.
Pada tahun 2022, jumlah impor meningkat menjadi 2,45 juta ton dibandingkan 100.000 ton pada tahun normal.