TRIBUNNEWS.COM - Para ilmuwan NASA memprediksi asteroid besar yang mereka lacak akan menabrak Bumi pada tahun 2182 mendatang atau 159 tahun lagi.
Asteroid itu berpotensi menghancurkan wilayah seluas Texas, dikutip dari NY Post.
"Dampak asteroid, yang lebarnya sekitar 2,1 kilometer, dapat merusak sebagian besar permukaan bumi dan melepaskan energi sekitar 22 bom atom," menurut Earth.com.
Ledakan tersebut, hanya sebagian kecil dari dampak asteroid raksasa.
Diyakini kerusakan yang timbul dari tabrakan asteroid raksasa telah memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, yang diperkirakan lebarnya sekitar 9,6 kilometer.
Dikutip dari Channel 103, sebuah objek dekat Bumi, yang dinamai Bennu, mengorbit Bumi kira-kira setiap enam tahun.
Ketika pertama kali ditemukan, Bennu telah tercatat radar badan antariksa sejak 1999,
Baca juga: Algoritma Baru Temukan Asteroid Pertama yang Dekati Bumi dan Berpotensi Bahaya, Panjangnya 180 Meter
Baca juga: UFO: NASA rilis laporan keberadaan alien, bagaimana faktanya?
Pada 25 September 2135, Bennu diprediksi akan melakukan penerbangan jarka dekat melewati Bumi.
Sebuah makalah dari tim sains OSIRIS-REx mengatakan Bennu hanya memiliki peluang 1 dari 2.700 — atau 0,037 persen — untuk menabrak Bumi pada tanggal 24 September 2182.
OSIRIS-REx — singkatan dari Origins Spectral Interpretation Resource Identification Security Regolith Explorer — sempat mendaratkan pesawat di Bennu dan mengumpulkan sekitar 1 kilogram sampel batu dan tanah pada tahun 2020.
Sampel asteroid pertama yang dikumpulkan diperkirakan akan mendarat di Utah pada hari Minggu, menurut ABC News.
Ahli astrofisika Hakeem Oluyesi mengatakan kepada outlet tersebut bahwa penyelesaian misi tujuh tahun akan mengubah pengetahuan orang tentang asal usul tata surya kita.
“Ini adalah material murni dan tidak ternoda yang mengungkap rahasia awal tata surya," jelasnya.
"Penemuan jangka panjang adalah menemukan molekul biologis atau bahkan molekul prekursor kehidupan,” kata Oluyesi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)