TRIBUNNEWS.COM - Jaringan pipa Nord Stream meledak tepat setahun yang lalu.
Insiden ledakan misterius yang terjadi pada 26 September 2022 itumengakibatkan rute utama ekspor gas Rusia ke Eropa terputus.
Serangan terhadap jaringan pipa Nord Stream juga memicu ketegangan geopolitik saat Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak Februari 2022.
Tiga negara melakukan penyelidikan resmi.
Setahun setelah insiden itu, pertanyaan tentang siapa yang mendalangi serangan pipa Nord Stream masih belum terjawab.
Tanpa bukti kuat, banyak teori bermunculan yang menuding Ukraina, Rusia atau Amerika Serikat-lah yang mengotaki serangan.
Namun, semuanya membantah terlibat.
Inilah yang sejumlah hal yang perlu diketahui tentang serangan Nord Stream:
Baca juga: Populer Internasional: Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream - Serangan Balasan Ukraina
1. Apa yang terjadi dengan jaringan pipa Nord Stream?
Pada Senin (26/9/2022), ledakan bawah air menghancurkan tiga dari empat jaringan pipa gas, Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 di Laut Baltik, dekat Bornholm, Denmark.
Sejumlah gas bocor ke laut.
Raksasa energi Rusia, Gazprom langsung menghentikan aliran melalui Nord Stream 1, saluran utama gas alam Rusia ke Jerman.
Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, masing-masing terdiri dari dua pipa.
Jaringan pipa tersebut dibangun oleh Gazprom yang dikontrol negara Rusia untuk memompa 110 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun ke Jerman.