Militer Rusia: Ketimbang Tewas, 10 Ribu Tentara Ukraina Hubungi Frekuensi Volga Buat Menyerah
TRIBUNNEWS.COM - Militer Rusia mengklaim sebuah laporan mengejutkan dari garis depan pertempuran.
Klaim tersebut menyebut sejumlah besar tentara Ukraina telah menyerah kepada militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Cara para tentara Ukraina itu menyerah lewat cara menggunakan frekuensi radio khusus yang dirancang untuk para pejuang yang bersedia meletakkan senjata, TASS melaporkan pada hari Rabu.
Frekuensi radio tersebut, 149.200 tanda panggil 'Volga', dipasang oleh militer Rusia selama musim panas.
Baca juga: Rusia: Tentara Ukraina Grup Penyabot Bawa Granat AS Diledakkan di Ladang Ranjau
"Sejauh ini, senjata tersebut telah digunakan oleh lebih dari 10.000 prajurit Ukraina yang kemudian ditahan di Rusia," kata narsasumber yang mengetahui situasi tersebut dikutip dari media pemerintah Rusia, TASS.
Sumber tersebut menambahkan, frekuensi radio aktif di seluruh garis depan.
“Lebih dari 10,0000 tentara Ukraina telah memilih hidup dan menggunakan 149.200 frekuensi 'Volga' untuk menyerah. Para tahanan diberi makan dengan baik dan diberikan semua perawatan medis yang diperlukan,” kata sumber tersebut.
"Prosesnya tampaknya semakin cepat baru-baru ini karena pasukan Ukraina telah menyerah secara berkelompok, bukan secara individu, khususnya di sekitar Rabotino," menurut sumber TASS.
Desa di Wilayah Zaporozhye telah menjadi lokasi pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Rabotino tetap menjadi salah satu titik konflik utama, dimana wilayah tersebut berulang kali menjadi sasaran serangan selama serangan balasan Ukraina yang sudah dimulai sejak awal Juni.
Rusia mengklaim, upaya serangan balasan Ukraina tersebut sejauh ini gagal membuahkan hasil nyata.
Rusia juga mendengungkan laporan yang mengindikasikan bahwa pasukan Ukraina mengalami kerugian personel dan material dalam jumlah besar dalam upaya tersebut.
Menurut perkiraan terbaru Moskow, Kiev telah kehilangan lebih dari 17.000 prajurit pada bulan ini saja.
"Jumlah total tentara Ukraina yang tewas sejak serangan balasan dimulai kini telah melampaui 83.000, dan lebih dari 10.000 perangkat keras militer juga hancur," menurut militer Rusia.
Sebaliknya, Ukraina juga menyebut telah berhasil mengalami kemajuan di medan pertempuran meski progress berlangsung lambat.
Laporan-laporan media Barat bahkan menyebut kalau 50 persen wilayah pendudukan Rusia khususnya di front timur, sudah berhasil dikuasai pasukan Kiev.
(oln/BI/RT/*)