TRIBUNNEWS.COM - Gubernur New York City (NYC) Kathy Hochul telah mengumumkan keadaan darurat lantaran bencana banjor bandang.
New York City dilanda badai kuat yang menyebabkan banjir bandang, pada Jumat (29/9/2023).
"Ini adalah badai yang berbahaya dan mengancam jiwa," kata Gubernur Kathy Hochul.
"Saya mengumumkan keadaan darurat di seluruh New York City, Long Island, dan Hudson Valley karena curah hukan ekstrem di seluruh wilayah," tulis Hochul di X.
Dilansir dari BBC, sistem kereta bawah tanah, jalan raya di kota tersebut terendam banjir.
Banjir menyebabkan gangguan besar pada sistem kereta bawah tanah New York dan layanan kereta komuter Metro Utara, menurut Badan Transportasi Metropolitan.
Baca juga: Pindah dari California ke New York City, Pria AS Beli 3 Tiket Pesawat agar Anjingnya Duduk Nyaman
Beberapa jalur kereta bawah tanah ditangguhkan seluruhnya, dan banyak stasiun ditutup.
Setidaknya satu terminal di Bandara LaGuardia ditutup sebelum akhirnya dibuka kembali pada hari itu.
"Terminal A di Bandara La Guardia ditutup karena banjir," kata pihak berwenang.
Penumpang disarankan untuk memeriksa maskapai penerbangan mereka sebelum melakukan perjalanan.
Gubernur New York City juga mendesak masyarakat menjaga diri agar tetap aman.
"Jangan pernah mencoba melakukan perjalanan di jalan yang banjir," tegas Hochul.
Baca juga: Sejumlah Ruko di Padang Pariaman Disapu Banjir Bandang, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa
Peringatan perjalanan dikeluarkan oleh pemerintah kota mulai pukul 04.00 pada hari Jumat hingga pukul 06.00 pada hari Sabtu dengan potensi “dampak perjalanan yang meluas”, dikutip dari Independent.
Tidak ada kematian atau cedera kritis yang dilaporkan.
Meskipun hujan sudah mereda pada hari Jumat, Gubernur Hochul memperingatkan "kita masih dalam pergolakan".
“Kekhawatiran terbesar saya saat ini adalah orang-orang akan melihat hujan mereda dan orang-orang akan keluar rumah dengan kendaraan mereka,” katanya kepada CNN.
Wilayah Lain yang Umumkan Keadaan Darurat
Keadaan darurat juga diumumkan di kota Hoboken di New Jersey, tepat di seberang Sungai Hudson dari New York City.
Baca juga: Kualitas Udara New York City Jadi yang Terburuk di Dunia Akibat Asap Kebakaran Hutan Kanada
Hujan lebih dari 2,5 inci dilaporkan dalam satu jam di Brooklyn Navy Yard.
Dalam pengarahan virtual, kepala petugas iklim New York Rohit Aggarwala mengatakan bahwa sistem pembuangan limbah kota hanya dirancang untuk menangani 1,75 inci per jam.
“Tidak mengherankan jika sebagian wilayah Brooklyn terkena dampak paling parah dari hal ini,” katanya.
Di South Williamsburg, Brooklyn, para pekerja mengarungi air setinggi lutut ketika mereka mencoba membuka sumbatan saluran air ketika kardus dan puing-puing lainnya melayang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)