Namun para pemimpin kedua partai berjanji bahwa Kongres akan segera menyetujui rancangan undang-undang alokasi tambahan untuk memberikan bantuan keuangan tambahan kepada Ukraina.
“Saya yakin senator akan memberikan bantuan darurat lebih lanjut kepada Ukraina pada akhir tahun ini,” kata Mitch McConnell, pemimpin Partai Republik di Senat.
"Tetapi mari kita perjelas: alternatif dari tindakan kita saat ini, yaitu penutupan pemerintahan yang sepenuhnya dapat dihindari, tidak hanya akan menghentikan kemajuan kita dalam menjalankan prioritas-prioritas penting ini. Itu justru akan membuat mereka mundur," tambahnya.
Berbicara setelah pemungutan suara, McCarthy menyatakan kekecewaannya karena sebagian besar anggota konferensinya menentang RUU tersebut.
Namun Dia mengatakan sikap yang ditunjukkan oleh Partai Republik sayap kanan membuatnya tidak mempunyai pilihan lain.
“Sangat jelas bahwa saya telah mencoba segala cara yang mungkin, mendengarkan setiap orang di konferensi tersebut,” kata McCarthy kepada wartawan.
Baca juga: Joe Biden Cetak Sejarah, Jadi Presiden AS Pertama yang Gabung Aksi Demonstrasi
Sementara Pemimpin Partai Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries, merayakan pengesahan RUU tersebut.
"Partai Republik telah menyerah. Semua kebijakan ekstrem sayap kanan telah dihapus dari RUU belanja DPR. Rakyat Amerika telah menang," katanya.
Biden diperkirakan akan menandatangani rancangan undang-undang sementara itu segera, setelah rancangan undang-undang tersebut sampai di meja kerjanya untuk memenuhi tenggat waktu tengah malam guna menghindari penutupan pemerintahan.
Gedung Putih telah memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan akan memaksa ratusan ribu pegawai pemerintah kehilangan gaji, membahayakan akses terhadap program nutrisi penting dan menunda proyek bantuan bencana.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Joe Biden dan DPR AS