News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Pemenang Miss Asia Malaysia, Luwe Xin Hui Dituduh sebagai Pembully saat Masih Sekolah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luwe Xin Hui. Media sosial pemenang Miss Asia Malaysia langsung dihujani tuduhan bullying saat ia mengumumkan kemenangannya.

TRIBUNNEWS.COM - Momen kemenangan Luwe Xin Hui (23) setelah dinobatkan sebagai Miss Asia Malaysia hanya berumur pendek.

Sang ratu kecantikan itu berbagi berita tentang kemenangannya di media sosialnya.

Namun, bukan ucapan selamat yang ia terima, melainkan serangkaian tuduhan kecurangan dan pembully-an.

Dilansir The Independent, Luwe Xin Hui membagikan momen kemenangannya itu pada tanggal 26 September lalu.

Netizen yang mengaku sebagai mantan teman sekelasnya langsung membanjiri kolom komentar dengan tuduhan bahwa dia pernah menjadi pembully di sekolah, dan bahkan pernah melakukan kecurangan dalam pembuatan makalah universitas.

Luwe akan mewakili Malaysia di final ATV Miss Asia International 2023, yang dijadwalkan berlangsung di Shanghai, Tiongkok pada akhir tahun ini.

Baca juga: Jabatan Mentereng Tersangka Pelecehan Miss Universe Indonesia, Suruh Finalis Buka Baju lalu Difoto

Namun, banyaknya tuduhan yang bermunculan sejak kemenangannya itu membuat statusnya sebagai pemenang terancam.

Luwe telah membantah beberapa tuduhan bullying, sambil meminta maaf kepada mantan teman sekelasnya atas tuduhan lain.

Ia mengatakan dirinya telah “merefleksikan” perilakunya di masa lalu.

Tetapi, Luwe belum menanggapi secara langsung tuduhan kecurangan di universitasnya.

Luwe diduga membayar pihak ketiga untuk mengerjakan beberapa tugas kuliahnya.

Pengakuan netizen

Di postingan di Instagram-nya, salah satu netizen merinci dugaan perundungan yang dilakukan Luwe termasuk menuangkan air ke dalam ranselnya di sekolah.

“Dia biasa melecehkan saya secara verbal sehingga membuat saya menderita tekanan emosional,” kata pengguna tersebut dalam komentar yang sekarang sudah dihapus.

“Ketidakpedulian guru terhadap tindakannya membuatnya semakin agresif, termasuk tindakan seperti menuangkan air ke ransel saya dan membuang botol air teman sekelas saya ke tempat sampah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini