TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita Brasil kehilangan nyawanya setelah memakan permen cokelat dari seorang wanita gipsi yang diduga meramalkan kematiannya.
Wanita berusia 27 tahun ini mengalami jatuh sakit pada 3 Agustus 2023.
Ia mengalami sakit perut yang parah, muntah, mimisan dan air liur berlebihan.
Kemudian perempuan bernama Fernanda Silva Valoz da Cruz Pinto itu, dilarikan ke rumah sakit Santa Casa de Misericórdia.
Sesampainya di rumah sakit, pihak dokter mengatakan tidak dapat berbuat apa pun dan meninggal pada keesokan harinya.
Sebelumnya, keluarga Fernanda juga memberi tahu dokter bahwa ia juga memiliki riwayat penyakit maag yang memiliki gejala mirip keracunan makanan.
Baca juga: Wanita di Brasil Lumpuh Selama Lebih dari Setahun setelah Makan Pesto Kedaluwarsa
Sehingga kematiannya belum dapat diklarifikasi.
Namun, setelah hasil autopsi keluar, Fernanda tersebut dinyatakan meninggal karena zat beracun, dikutip dari OddityCentral.
Kronologi
Menurut informasi awal yang diberikan oleh keluarganya, Fernanda memberi tahu mereka bahwa dia telah menerima permen coklat dari seorang peramal gipsi di pusat Kota Maceió.
Wanita tersebut, meramalkan dia akan segera meninggal.
Fernanda memakan permen tersebut, pada hari yang sama.
Kemudian jatuh sakit dan mulai mengalami gejala keracunan.
Sementara Kantor Polisi Bagian Pembunuhan dan Perlindungan Pribadi (DHPP) memulai penyelidikan terhadap kasus aneh ini.
Namun kemungkinan untuk benar-benar menemukan petunjuk baru sangat kecil.
Hal tersebut, karena kesenjangan waktu yang lama antara Fernanda dan penyelidikannya.
“Cerita yang tidak biasa ini menimbulkan kesulitan dalam penyelidikan,” kata Lucimério Campos dari DHPP kepada wartawan.
“Jarak waktu yang hampir dua bulan juga menghadirkan tantangan, karena penyelidikan pembunuhan dimulai di TKP, dan kami tidak berada di sana. Namun, kami akan melakukan segala upaya untuk mengompensasi hilangnya informasi ini dan memberikan solusi terhadap kasus ini," jelasnya.
Pihak kepolisian sangat mengapresiasi keluarga Fernanda karena telah membantu menjelaskan kronologi dengan jelas tanpa meminta tes toksikologi, bahkan tidak akan ada penyelidikan.
Baca juga: Tentara Ukraina Bergerak Maju ke Zaporizhzhia, Rusia Evakuasi Keluarga Perwira dari Tokmak
Tentang Peramal
Terkait dugaan peramal yang memberikan permen coklat kepada korban saat ini masih menjadi teori.
Pihak kepolisian mengatakan, akan mengidentifikasi pelaku namun jika memungkinkan.
Pasalnya hal tersebut,akan membutuhkan waktu yang lama dan prosesnya sulit.
Sementara sistem pengawasan CCTV di daerah tempat mereka diduga bertemu tidak lagi memiliki rekaman rekaman dua bulan lalu.
Untuk menemukan saksi mata juga sulit dilakukan.
Ditambah lagi, setelah pemberitaan media yang luas mengenai kasus ini, pelakunya mungkin baru saja bersembunyi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)