TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bus yang membawa migran Venezuela dan Haiti mengalami kecelakaan pada Jumat (6/10/2023), kemarin.
Institut Imigrasi Nasional Meksiko awalnya melaporkan 18 orang tewas, namun kemudian menurunkan angka tersebut.
Jaksa di negara bagian selatan Oaxaca kemudian mengatakan ada penghitungan yang berlebihan karena beberapa bagian tubuh korban tidak utuh, dikutip dari NPR.
Sehingga jumlah korban tewas sebenarnya adalah 16 orang.
Dari 16 korban yang tewas, 3 di antaranya anak-anak dan 2 lainnya wanita yang semuanya berasal dari Venzuela dan Haiti.
Sementara 27 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat, dikutip dari CNN.
Baca juga: Detik-detik Runtuhnya Atap Gereja di Meksiko, Momen Terekam Kamera CCTV, Sedikitnya 10 Orang Tewas
Menurut foto yang diunggah oleh pihak berwenang di Facebook, bus besar terbalik ketika melewati jalan yang berkelok di pegunungan Oaxaca-Cuacnopalan dan mengakibatkan rusak parah.
Kecelakaan bus tersebut diketahui terjadi pada pukul 5 pagi waktu setempat.
Hingga saat ini, pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Menurut keterangan Institut Imigrasi Nasional Meksiko, total ada 55 migran yang sebagian besar dari Venezuela berada di dalam bus tersebut.
Venezuela dan Haiti adalah sumber sejumlah besar migran yang melakukan perjalanan ke utara, melarikan diri dari ketidakamanan dan krisis ekonomi di dalam negeri.
Karena banyaknya para migran yang menuju perbatasan AS, agen migrasi sering menggerebek bus reguler.
Para migran sering kali mencari bentuk transportasi yang berisiko, seperti bus, kereta api, atau truk barang yang tidak memiliki peraturan.
Para pejabat AS dan Meksiko kesulitan menanggapi kedatangan orang-orang tersebut.
Washington juga semakin memberikan tekanan pada Mexico City untuk memikul tanggung jawab lebih besar terhadap orang-orang yang melintasi wilayahnya.
Umumnya, pihak berwenang Meksiko melarang para migran yang tidak memiliki dokumen yang sesuai untuk membeli tiket bus reguler.
Pekan lalu, 10 migran Kuba tewas dan 17 lainnya luka parah setelah sebuah truk pengangkut barang yang mereka tumpangi jatuh di jalan raya di negara bagian tetangga Chiapas, dekat perbatasan dengan Guatemala.
Institut Imigrasi Nasional mengatakan semua migran Kuba yang tewas adalah perempuan, dan salah satu dari mereka berusia di bawah 18 tahun.
Mereka mengatakan pengemudi kendaraan tersebut tampaknya mengebut dan kehilangan kendali atas truk yang saat itu membawa 27 migran.
Namun sang supir melarikan diri dari lokasi kejadian.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)