News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Afghanistan

Gempa Afghanistan, Upaya Penyelamatan Berpacu dengan Waktu, Banyak Korban Terkubur Reruntuhan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria Afghanistan berdiri di dekat rumah yang rusak pasca gempa bumi di desa Sarbuland, distrik Zendeh Jan, provinsi Herat pada 8 Oktober 2023. Korban tewas akibat serangkaian gempa bumi di Afghanistan barat kembali meningkat tajam pada 8 Oktober menjadi lebih dari 2.000 orang, dengan hampir 10.000 orang terluka, ketika petugas penyelamat menggali desa-desa yang rata dengan tanah untuk mencari tanda-tanda kehidupan yang hilang. Lebih dari 1.300 rumah roboh ketika gempa berkekuatan 6,3 skala richter diikuti oleh delapan gempa susulan yang kuat mengguncang daerah yang sulit dijangkau 30 kilometer (19 mil) barat laut ibu kota provinsi Herat, menurut para pejabat.

"Sebanyak 1.320 rumah mengalami kerusakan atau hancur," kata Sayeeq dalam sebuah pernyataan, Minggu (8/10/2023).

Sabir mengatakan jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi.

“Kami masih belum mengetahui jumlah korban jiwa karena sebagian besar orang – baik hidup maupun mati – masih terkubur di bawah puing-puing,” katanya.

Sementara, Kementerian Kesehatan Masyarakat Taliban melaporkan lebih dari 2.500 orang dipastikan tewas di 21 desa.

Jumlah korban dikhawatirkan akan ada lebih banyak lagi.

Baca juga: Gempa di Afghanistan, Orang-orang Gali Reruntuhan dengan Tangan Kosong

Pejuang Taliban berjaga di lokasi gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Minggu, 8 Oktober 2023. Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 2.000 orang di Afghanistan barat, kata juru bicara pemerintah Taliban, Minggu. Ini adalah salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda negara ini dalam dua dekade. (AP/Ebrahim Noroozi)

Afghanistan Hancur Total

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan, 100 persen rumah penduduk hancur total di distrik Zandehjan.

OCHA melaporkan 1.023 orang tewas dan 1.663 orang terluka di distrik tersebut.

Organisasi dan pekerja bantuan di ibu kota wilayah Herat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kemungkinan jumlah korban jauh lebih tinggi.

“Kami sudah tidak bisa menghitung lagi,” kata seorang relawan penyelamat.

“Selalu ada perbedaan ketika mengeluarkan angka untuk peristiwa sebesar ini karena verifikasinya sulit dilakukan," kata Mghendi.

"Kami yakin jumlahnya akan meningkat secara dramatis seiring kami menyelamatkan mereka yang masih terjebak,” terangnya.

Akses Layanan Medis

Para pejabat WHO memperingatkan, kurangnya akses terhadap layanan medis merupakan kekhawatiran utama dalam upaya penyelamatan ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini