Demi Avdiivka, Militer Rusia Lancarkan Serangan Paling Ganas Tahun Ini ke Tentara Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Laporan pembaruan intelijen Inggris terkait situasi perang di Ukraina menyebut, Rusia melancarkan serangan terganasnya tahun ini demi merebut kembali Avdiivka.
Serangan ganas demi penguasaan sebuah desa di wilayah Donetsk, Ukraina bagian timur itu, Rusia mengerahkan sejumlah besar kekuatan pasukan dan persenjataanya dengan serangan terkoordinasi.
“Serangan Rusia kemungkinan besar dilakukan dengan beberapa batalion lapis baja, yang berusaha mengepung kota tersebut,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen hariannya, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: Mariupol Jadi Kuburan Tentara Rusia, Milisi Ukraina Bikin Operasi Peracunan Massal Lewat Makanan
Laporan update tersebut menggambarkan serangan Rusia itu potensial masuk kategori sebagai operasi ofensif paling signifikan yang dilakukan oleh Rusia setidaknya sejak Januari 2023.
Pekan lalu, Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap desa Avdiivka, yang direbut kembali oleh Ukraina awal tahun ini.
Sejak saat itu, laporan menunjukkan adanya kerugian besar di pihak Rusia.
“Pasukan Ukraina yang kuat sejauh ini kemungkinan telah menahan kemajuan Rusia, dan Rusia menderita kerugian akibat alat berat dan personel,” kata MOD pada hari Selasa.
Baca juga: Pertempuran Sengit di Avdiivka, Rusia Kehilangan Kendaraan Tempur Setara Satu Batalyon dalam 48 Jam
Desa Adviivka yang strategis merupakan “hambatan besar” bagi pasukan Rusia untuk mencapai tujuan mereka yang lebih besar, yakni menguasai Oblast Donetsk, kata MOD.
Menurut intelijen Inggris, lambatnya kemajuan Rusia kemungkinan besar menyebabkan Rusia mengubah narasinya dari “ofensif” menjadi “pertahanan aktif”.
Hal itu, karena peluang Rusia untuk merebut kembali Avdiivka dalam waktu dekat semakin berkurang.
Lembaga pemikir yang bermarkas di Washington DC, Institute for the Study of War, menyatakan hal yang sama pada Senin.
Serangan Gencar Cenderung Gagal
Lembaga analisis geopolitik itu mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya berusaha meredam ekspektasi akan adanya kemajuan besar di wilayah tersebut.
"Berbicara di televisi pemerintah Rusia pada hari Minggu, Putin menyebut serangan di Avdiivka, Kupyansk, dan Zaporizhia sebagai “pertahanan aktif,” menurut ISW.