TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengajak negara-negara di Asia dan Afrika merancang arsitektur hukum yang mengakomodasi kecerdasan buatan.
Menurutnya, saat ini seluruh negara sedang berupaya agar mampu menavigasi revolusi digital sehingga dapat memberikan keuntungan dan mengakselerasi kemajuan.
Ma'ruf Amin mengharapkan AALCO turut mengambil peran untuk kepentingan bersama.
Hal tersebut diungkapkan Ma'ruf Amin dalam penyelenggaraan Sesi Tahunan ke-61 Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) di Bali Nusa Dua Convention Center, Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Senin (16/10/2023).
“AALCO diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam mendesain arsitektur hukum yang mengakomodasi kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan untuk mendukung cita-cita luhur Konferensi Asia-Afrika,” ujar Ma'ruf Amin.
Selain itu, Ma'ruf Amin mendorong forum internasional ini untuk dapat melahirkan inovasi dan solusi baru atas berbagai permasalahan dunia saat ini.
“Negara-negara yang tergabung dalam AALCO dapat menghadirkan solusi terobosan atas isu-isu global terkini, seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, perdagangan antarnegara dan investasi internasional, persoalan kelautan, perampasan aset, serta perkembangan kecerdasan buatan,” jelas Ma'ruf Amin.
Dia berharap acara tersebut dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan alternatif solusi guna mewujudkan tata dunia yang adil.
Sesi Tahunan ini dihadiri oleh perwakilan 33 Negara anggota AALCO, di antaranya Menteri Bidang Kehakiman dan Hukum Oman Abdullah Mohammed Saeed Al-Saidi, Menteri Bidang Keadilan Kuwait H.E. Masoud Mohamed Al-Ameri, Menteri Bidang Keadilan Palestina Moh'd Fahad A. Shalaldeh, Menteri Bidang Kehakiman Afrika Selatan Ronald Ozzy Lamola, Wakil Menteri Bidang Kehakiman Arab Saudi H.E. DR Najem al-Zaid, serta Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Minh Vu Nguyen.
Sebagai informasi AALCO menjadi forum konsultasi antarnegara di kawasan Asia dan Afrika yang bertujuan untuk menyamakan pandangan dan posisi terhadap isu-isu hukum agar diperoleh kesepahaman bersama serta dapat disampaikan pada berbagai pertemuan internasional seperti pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Acara Sesi Tahunan biasanya diselenggarakan oleh Negara Anggota berdasarkan rotasi antara dua kelompok regional, Asia dan Afrika. Dalam Sidang Tahunan, Negara-negara Anggota diwakili oleh diplomat senior dan para ahli hukum.
Selain itu, terdapat sejumlah delegasi Observer yang mewakili pemerintah dan organisasi internasional dari seluruh dunia turut berpartisipasi.(Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)