TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Serangan udara Israel terus membombardir wilayah Gaza dan salah satunya menyasar kawasan di dekat rumah sakit Indonesia di kota Beit Lahia di bagian utara Gaza, MInggu 22/10/2023).
Serangan bertu-bitubi ini menyebabkan “kerusakan dan cedera serius”, menurut direktur rumah sakit Indonesia kepada Al Jazeera.
Belum ada informasi apakah pasien dan orang lain yang berlindung di rumah sakit juga termasuk di antara mereka yang terluka.
Sebelumnya, rumah sakit Indonesia mengumumkan bahwa dokter mungkin terpaksa menghentikan operasi jika tidak mendapatkan bahan bakar untuk menjalankan fasilitas tersebut.
Pekerja pertahanan sipil Gaza menemukan 30 jenazah setelah serangan Israel di Jabalia
Lusinan orang tewas dalam serangan udara Israel terbaru di kota Jabalia di utara Gaza, menurut Pertahanan Sipil Palestina.
Menurut badan darurat tersebut, para pekerja telah menemukan sedikitnya 30 jenazah, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menyusul serangan terhadap salah satu kamp pengungsi di daerah tersebut.
Al Jazeera mendapati sejumlah besar orang masih terjebak di bawah reruntuhan dua bangunan yang terkena pemboman.
"Kami telah menemukan 30 mayat, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, dari gedung-gedung yang dibom di kamp tersebut. Banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan dua rumah yang menjadi sasaran bom Israel," sebut staf Pertahanan Sipil di Jabalia.
Baca juga: Roshdi Sarraj Jurnalis Palestina ke-22 yang Dibunuh Israel, Rumahnya Dibombardir Jet Tempur
Serangan udara Israel telah menghantam sekitar dua rumah sakit lagi di Gaza, ketika para pekerja medis di kedua rumah sakit tersebut terus berjuang untuk merawat para korban yang datang akibat pemboman terpisah.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan beberapa rudal menghantam sekitar Kompleks Medis Al-Shifa, yang menampung jumlah korban luka dan staf medis terbesar di seluruh Jalur Gaza.
Serangan terpisah juga terjadi untuk kedua kalinya di sekitar Rumah Sakit Al-Quds di lingkungan Tal Al-Hawa.
Baca juga: Israel Juga Bombardir Gereja Ortodoks di Gaza, 18 Warga Kristen Tewas
Sebelumnya, direktur media Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Rumah Sakit Al-Quds menerima peringatan kemungkinan pemboman “setiap saat”.
Para pejabat Palestina mengatakan Israel berusaha menimbulkan kebingungan dalam sistem kesehatan Gaza dengan secara langsung mengancam rumah sakit dengan evakuasi dan pemboman, atau dengan membom daerah-daerah terdekat.
Tadi malam waktu Gaza dianggap sebagai malam paling berdarah di Gaza sejak dimulainya pertempuran antara kelompok bersenjata Palestina dan pasukan pendudukan Israel.
Daerah berbeda di Jalur Gaza sebenarnya menjadi sasaran Angkatan Udara Israel.
Baca juga: China Ikut Panas, Kirim 6 Kapal Perusak demi Imbangi Kapal Induk AS Merapat ke Israel
Salah satu serangan intensif yang terjadi terjadi di kamp pengungsi Jabalia, sebuah kawasan padat penduduk, yang dianggap sebagai salah satu kamp terpadat di Jalur Gaza, tempat tinggal lebih dari 120.000 warga Palestina. Serangan udara ini menghantam bangunan tempat tinggal yang rata dengan tanah.
Juga selama satu jam terakhir, Angkatan Udara Israel telah meningkatkan tingkat dan skala serangannya termasuk di seluruh wilayah berbeda di Gaza.