TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Rusia dan Ukraina hari ke-610 pada Kamis (26/10/2023).
Juru bicara kelompok pasukan selatan Ukraina, Oleksandr Shtupun, mengatakan pasukan Rusia terus maju untuk merebut kota Avdiivka di Ukraina timur, meski mengalami banyak kerugian.
Menurut laporannya, pasukan Rusia mengandalkan infanteri dan kelompok penyerang kecil yang terdiri dari 30 hingga 40 orang.
"Kerugian Rusia dalam enam hari terakhir adalah 2.500 orang tewas dan luka-luka," tambahnya.
Sebelumnya, ia juga melaporkan satu orang tewas setelah Rusia menjatuhkan bom di Kota Beryslav, Kherson pada Rabu (25/10/2023) pagi.
Rusia melakukan setidaknya 35 serangan udara di Kherson dalam 24 jam sebelumnya.
Lebih lanjut, simak perkembangan perang Rusia dan Ukraina lainnya di artikel ini, dikutip dari The Guardian dan Al Jazeera.
Baca juga: Rusia Punya Sistem Rudal Pertahanan Udara Baru, 24 Jet Ukraina Rontok dalam Lima Hari Terakhir
Menhan Rusia Kunjungi Komando Garis Depan
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengunjungi pos komando dekat garis depan di Ukraina timur pada Rabu (25/10/2023).
Kunjungan itu terjadi saat pertempuran Rusia dan Ukraina di wilayah itu semakin intensif.
Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah video kunjungan Sergey Shoigu.
Menhan Rusia itu memberi pengarahan tentang persiapan pertempuran di musim dingin, ketika suhu turun jauh di bawah nol, dan pelatihan operator drone.
Zelensky: Drone Rusia Targetkan PLTN Khmelnytskyi
Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Cek Pasukan di Garis Depan, Perintahkan Bersiap Tempur di Musim Dingin
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan serangan drone Rusia di wilayah barat Khmelnytskyi mungkin menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut pada Rabu (25/10/2023).
Serangan itu memecahkan jendela pabrik dan melukai 20 orang.
Badan Energi Atom Internasional, pengawas nuklir PBB, mengatakan ledakan dari serangan drone tidak mempengaruhi operasi pembangkit listrik atau koneksinya ke jaringan listrik.
Ukraina akan Balas Serangan jika Rusia Targetkan Fasilitas Listrik
Ukraina saat ini sedang menghadapi ancaman serangan musim dingin Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan Ukraina akan membalas serangan jika Rusia melancarkan serangan udara untuk melumpuhkan jaringan listrik nasional di Ukraina selama musim dingin.
Tahun 2022 lalu, jutaan warga Ukraina menghadapi pemadaman listrik besar-besaran pada suhu di bawah nol derajat, setelah Rusia menyerang fasilitas listrik.
“Kami sedang mempersiapkan teroris untuk menyerang infrastruktur energi. Tahun ini kami tidak hanya akan membela diri, namun kami juga akan meresponsnya,” tulis Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram, Rabu (25/10/2023).
Rusia Rekrut 385.000 Prajurit Tahun Ini
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-609: Rusia Jatuhkan 40 Bom di Avdiivka
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan angkatan bersenjata Rusia telah merekrut 385.000 orang sepanjang tahun 2023.
Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia menawarkan gaji yang besar dan kesejahteraan bagi warga Rusia yang ingin mendaftar.
“Lebih dari 1.600 orang menandatangani kontrak dengan angkatan bersenjata setiap hari,” kata Medvedev dalam sebuah video di media sosial, Rabu (25/10/2023).
Rusia akan Cabut Larangan Uji Coba Nuklir
Anggota parlemen Rusia menyetujui rancangan undang-undang untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) yang disahkan tahun 1996.
Majelis tinggi Rusia, Dewan Federasi, menyetujui rancangan undang-undang tersebut dengan selisih 156 suara berbanding nol pada Rabu (25/10/2023).
Sebelumnya, majelis rendah Rusia, Duma, juga mengesahkannya dengan suara bulat.
Undang-undang tersebut sekarang hanya membutuhkan tanda tangan Presiden Vladimir Putin untuk mulai berlaku.
CTBT melarang uji coba nuklir yang melibatkan ledakan nuklir.
Jika UU tersebut berlaku, maka Rusia dapat melakukan uji coba nuklir dengan ledakan, yang menandai peningkatan yang sangat serius tentang ancaman nuklir.
Pada September 2023, 187 negara telah menandatangani dan 178 negara telah meratifikasi perjanjian tersebut.
Rusia Klaim Berhasil Uji Kemampuan Nuklir dalam Latihan Militer
Kremlin mengatakan Rusia telah berhasil menguji kemampuannya untuk melancarkan serangan nuklir balasan besar-besaran melalui darat, laut, dan udara.
Latihan tersebut melibatkan uji peluncuran rudal dari silo berbasis darat, kapal selam nuklir, dan dari pesawat pembom jarak jauh.
“Peluncuran praktis rudal balistik dan jelajah dilakukan selama pelatihan tersebut,” kata Sergey Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan mengenai latihan nuklir tersebut di TV pemerintah Rusia, Rabu (25/10/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)