Hal tersebut karena jalur tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan Ukraina untuk melindungi langitnya dari pesawat, drone, dan rudal Rusia.
Selain pelatihan di udara, para pilot juga akan mempelajari waktu kelas dan simulator yang signifikan.
Pilot F-16 asing juga harus menjalani pelatihan bahasa Inggris, yang dimulai oleh Ukraina bulan lalu.
“Bagi Ukraina, hal ini akan disesuaikan dengan kebutuhan mereka, yaitu multiperan, baik udara-ke-udara maupun udara-ke-darat,” kata Loh.
Meskipun telah memulai melakukan pelatihan penerbangan F-16, pilot Ukraina diperkirakan tidak akan mulai menerbangkan F-16 dalam pertempuran hingga tahun 2024.
Negara-negara Eropa telah berjanji untuk menyediakan F-16 bekas kepada Ukraina.
AS telah berkomitmen untuk melatih beberapa pilot dan pengelola untuk melengkapi koalisi negara-negara yang berupaya menyediakan F-16 kepada Ukraina.
Komandan Angkatan Udara AS di Eropa, Jenderal James B. Hecker mengatakan terdapat sekitar 10 pilot yang akan dilatih oleh AS.
Mantan pilot pesawat tempur dan dekan Angkatan Udara Ukraina, Letjen David A. Deptula mengatakan F-16 sangat cocok digunakan oleh pilot-pilot Ukraina.
“Salah satu alasan mengapa F-16 sangat cocok untuk Angkatan Udara Ukraina adalah karena berbagai peran yang dapat dijalankannya,” katanya.
Sebagai informasi, F-16 memiliki kemampuan yang dapat digunakan untuk menggunakan senjata udara-ke-permukaan dan untuk menekan pertahanan udara musuh.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina