"Penyebabnya, pertempuran di jalan-jalan padat penduduk di Gaza dan di labirin terowongan Hamas dapat mengurangi efek dari beberapa keunggulan teknologi pasukan Israel," tulis laporan The Associated Press.
“Biasanya, saya bilang ini seperti berjalan di jalanan, menunggu ditinju wajahnya,” kata John Spencer, mantan mayor Angkatan Darat AS dan ketua Urban Warfare Studies di Modern War Institute di West Point, kepada AP.
Dalam situasi seperti itu, mereka yang dalam posisi bertahan (merujuk pada situasi Hamas) memiliki waktu untuk memikirkan di mana mereka akan berada dan ada jutaan lokasi tersembunyi yang bisa mereka masuki.
"Mereka dapat memilih waktu pertempuran— Anda tidak dapat melihat mereka tetapi mereka dapat melihat Anda," kata dia menambahkan.
Lebih dari 1.400 warga Israel tewas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, dan lebih dari 200 warga Israel disandera dan diculik ke Gaza.
"Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban jiwa warga Palestina kini mencapai lebih dari 8.000 orang, akibat pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel terhadap wilayah kantong tersebut," kata laporan AP.
(oln/BI/AP/*)